RSUD dr. Soetomo Buka Gedung Parkir untuk Pasien COVID-19

Sempat terjadi penumpukan 100 pasien

Surabaya, IDN Times - Kepala Humas RSUD dr. Soetomo, dr. Pesta Parulian mengakui bahwa ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) COVID-19 di tempatnya menipis. Namun, pihaknya terus berupaya untuk memberi pelayanan terbaik bagi pasien.

1. Pasien yang baru datang terus ditangani

RSUD dr. Soetomo Buka Gedung Parkir untuk Pasien COVID-19(Ilustrasi dirawat di rumah sakit) IDN Times/Sukma Shakti

Terbukti, penumpukan pasien COVID-19 yang sempat terjadi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Sabtu (26/6/2021), telah terurai. Hingga Minggu (27/6/2021) pagi, dr. Pesta menyampaikan kalau pihaknya masih mengalirkan atau menangani pasien yang baru datang ke rumah sakit.

"Pagi ini kita bisa mengalirkan pasien yang baru datang," ujarnya saat ditelepon.

Baca Juga: RSUD dr. Soetomo Bantu Penanganan COVID-19 di Bangkalan

2. Buka ruangan baru hingga redesain gedung parkir

RSUD dr. Soetomo Buka Gedung Parkir untuk Pasien COVID-19Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat di IGD Khusus Penyakit Menular RSUD dr Soetomo, Surabaya, Minggu (6/12/2020). Dok. Humas Pemprov Jatim

Supaya pasien COVID-19 maupun bukan COVID-19 tertangani, RSUD dr. Soetomo membuka ruangan baru dan memaksimalkan tempat pelayanan yang baru di area bangunan rumah sakit. Tak hanya itu, pihaknya mendesain ulang gedung parkir.

"Gedung parkir tiga lantai itu menjadi ruangan rawat inap. Diklarifikasi kita tidak menggunakan lahan parkir tapi gedung parkir. Ini bangunan, sekarang progres minggu-minggu ini jadi ruang rawat inap," tegas dr. Pesta.

3. Pasien bukan COVID-19 dipindahkan ke zona aman

RSUD dr. Soetomo Buka Gedung Parkir untuk Pasien COVID-19Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya, Pesta Parulian saat ditemui di RSUD Dr Soetomo, Senin (2/12). (IDN Times/Fitria Madia)

Terkait pasien non-COVID, dr. Pesta memastikan kalau mereka dipindahkan ke ruangan lain yang dari zonasinya dianggap aman. Karena masih tersedia gedung maupun ruangan lain yang bisa dimanfaatkan untuk merawat pasien-pasien tersebut.

"Kita banyak gedung, ruangan lain yang utilitasnya tidak tinggi kita gabung di sana. Jadi memang perlu waktu untuk memindahkan pasien," ungkapnya.

"Dan perlu waktu juga untuk menata udara di ruangan yang kita pakai untuk menjadi ruangan COVID-19. Makanya kemarin sempat terjadi penumpukan 100 lebih pasien di IGD," dia melanjutkan.

4. Minta masyarakat sabar, RSUD dr. Soetomo maksimalkan pelayanan

RSUD dr. Soetomo Buka Gedung Parkir untuk Pasien COVID-19Humas RSUD dr.Soetmo, Pesta Parulian. (IDN Times/Fitria Madia)

Melihat kondisi terus bertambahnya pasien COVID-19 di RSUD dr. Soetomo, dr. Pesta berharap masyarakat bisa mengerti kalau pihaknya tidak menelantarkan pasien. Dia mengimbau bagi pasien gejala ringan agar isolasi mandiri saja. Sementara yang bergejala sedang dan berat diminta segera ke rumah sakit rujukan COVID-19.

"Tentunya rumah sakit Soetomo tidak bisa menolak pasien, semua kita terima apakah gejala sedang berat dan ringan semua tertumpuk di IGD. Kita perlu waktu cukup panjang beri edukasi ke mereka yang bisa isolasi mandiri," terangnya.

Bagi yang tidak bisa isolasi mandiri dengan alasan tertentu, sambung dr. Pesta, pihaknya menawarkan untuk relokasi ke Asrama Haji dan Rumah Sakit Lapangan. Sehingga yang gejala berat dan sedang dapat dirawat secara intensif. "Karena saat ini BOR kita sangat tinggi, sudah di angka 300-an," ucapnya.

"Kami erupaya sekuat tenaga untuk bisa menangani mereka (pasien). Namun tentunya butuh waktu. Jaminan itu sudah kami berikan ke masyarakat di depan ketika masuk (RS). Kami tetap berupaya semaksimal mungkin untuk tangani ini semua," pungkasnya.

Baca Juga: Di IGD RSUD dr. Soetomo Sempat Terjadi Penumpukan Pasien

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya