TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengobatan Ningsih Tinampi Dinilai Tidak Masalah

Ia juga sudah minta maaf atas ujaran soal malaikat

Ningsih Tinampi (kiri). Screenshoot YouTube.com

Pasuruan, IDN Times - Ningsih Tinampi akhirnya dipanggil Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat dan Aliran Keagamaan (PAKEM) Pasuruan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan, Senin (10/2). Dia dipanggil untuk klarifikasi soal pengobatannya yang kontroversial.

1. Minta Ningsih tidak buat pernyataan kontroversial

Ningsih Tinampi (kiri). Screenshoot YouTube.com

Kasi Intel Kejari Kabupaten Pasuruan, Erfan Effendy mengatakan bahwa telah berdiskusi dengan Ningsih. Pihaknya pun meminta Ningsih agar tidak memberikan pernyataan kontroversial ke publik maupun media sosial, seperti memanggil arwah rasul dan malaikat.

"Tadi sudah terklarifikasi, Ningsih sebenarnya keplicuk," ujarnya.

"Dia ingin menyampaikan insyallah dalam melakukan pengobatan berdasarkan agama islam dan dilindungi oleh malaikat, rasul dan tuhannya," tambah Erfan.

2. Ningsih sudah nyatakan permintaan maaf

gre.ac.uk

Dalam kesempatan itu, Erfan membeberkan bahwa Ningsih sempat meminta maaf atas pernyataannya. Dia juga mengaku menyesal dengan ujarannya tersebut.

"Kami sepakati bahwa sesuai dengan akidah agama, tidak ada yang bisa melihat makhluk ghaib. Jadi kalau dia mengklaim bisa memanggil rosullah, malaikat itu sesat," bebernya.

3. Pengobatan Ningsih dinilai tidak masalah

Ilustrasi obat. IDN Times/Sunariyah

Sejauh ini, lanjut Erfan, pengobatan yang dijalankan Ningsih dinilai tidak ada masalah. Maka dari itu, pihaknya tidak melarang atau menghentikan pengobatan alternatif yang dijalankan Ningsih saat ini.

"Kami tidak melarang. Hanya saja, kami memberikan masukan dan memberikan peringatan agar Ningsih tidak membuat kegaduhan melalui YouTubenya," terangnya.

Dalam PP 103 tahun 2014 pasal 7 dijelaskan macam macam pengobatan pelayanan kesehatan tradisional ada empiris, komplementer, dan integrasi. Pengobatan di Ningsih Tinampi ini hampir mendekati jenis yang komplementer.

Baca Juga: Dinkes Tegaskan Pengobatan Ningsih Tinampi Bukan Pelayanan Kesehatan

Berita Terkini Lainnya