TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khofifah Minta Perantau dari Jakarta Tidak Mudik ke Jatim

Yang sudah terlanjur pulang harus segera didata

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan konferensi pers di gedung Grahadi, Sabtu (28/3).

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada warganya yang merantau ke Jakarta agar menahan diri. Tidak mudik ke Jawa Timur dulu untuk sementara waktu. Pasalnya, Jakarta adalah daerah pandemi virus corona yang paling parah di Indonesia saat ini.

"Pertama yang saya ingin serukan, yang tinggal di Jakarta, mohon tetap tinggal di Jakarta," tegasnya, Minggu (28/3).

1. Agar tidak jadi klaster baru penularan virus corona di Jatim

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Apabila warga Jatim yang merantau ke Jakarta tak bisa menahan diri untuk mudik, ditakutkan akan menjadi bom waktu penularan klaster baru virus corona di Jatim. Khofifah meminta mudik dalam rentan waktu saat ini dibatalkan dulu, demi kebaikan bersama.

"Ini untuk kebaikan mereka semua dan kebaikan masyarakat. Keluarga mereka pasti ingin menyambut, tapi kalau dari daerah terjangkit itu berisiko. Mari kita sabar menahan diri untuk tidak keluar dari rumah," imbau Khofifah.

Baca Juga: Hasil Sementara Rapid Test COVID-19 di Jatim: 5 Orang Positif

2. Bagi yang sudah pulang harus didata RT/RW

Ilustrasi (IDN TImes/Arief Rahmat)

Sementara bagi warga Jatim yang saat ini terlanjur pulang ke kampung halaman, Khofifah menginstruksikan bupati/wali kota untuk menyisir mereka. Nantinya, mereka harus tercatat oleh RT/RW di tempat tinggalnya masing-masing. Data ini sangat penting jika ada gejala penularan virus corona di sekitar kampungnya.

"Yang sudah terlanjur pulang, saya minta tolong bupati/wali kota basis tercatat di RT/RW," ucap mantan menteri sosial tersebut.

3. Berencana siapkan ruang isolasi di desa dan kecamatan

ilustrasi ruang isolasi pasien virus corona (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Bahkan, ke depan rencananya akan dibuat ruang isolasi berbasis desa atau kecamatan. Ruang isolasi itu disiapkan bagi para pemudik yang tejangkit COVID-19. Mereka harus diisolasi selama 14 hari atau dua minggu.

"Arahan Pak Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya harus segera disiapkan ruang isolasi atau observasi. Berbasis desa atau kecamatan," terang Khofifah.

"Untuk sama-sama memberikan perlindungan, baik kepada mereka yang baru pulang, maupun kepada keluarga di daerah atau kampung halaman masing-masing," lanjutnya.

Baca Juga: Khofifah: Tidak Ada Lockdown di Madura, Hanya Pengetatan

Berita Terkini Lainnya