Hasil Sementara Rapid Test COVID-19 di Jatim: 5 Orang Positif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Alat rapid test untuk mendeteksi virus corona sudah didistribusikan di kabupaten/kota di Jawa Timur. Dari tes cepat itu, sementara telah terdeteksi 5 orang yang positif. Namun kelima orang itu bukan berarti positif COVID-19. Nantinya, bagi yang mendapatkan hasil positif di rapid test, maka wajib melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk tahap selanjutnya.
1. 18.400 rapid test sudah didistribusikan
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Pemprov Jatim telah menyalurkan 18.400 alat rapid test ke seluruh kabupaten/kota di Jatim. Hingga Sabtu (28/3), baru 30 kabupaten/kota yang telah melaksanakan rapid test kepada para targetnya.
"Kami berharap bahwa delapan daerah lain yang belum melaksanakan rapid test, tolong dilaksanakan berbagai percepatan. Ini akan memiliki signifikansi terhadap tracing yang kami lakukan bersama," ujar Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Sabtu malam (28/3).
2. Sudah ada 541 hasil rapid test
Pada kesempatan yang sama, Ketua Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan Virus Corona Jatim dr Joni Wahyuhadi memaparkan, rapid test ditujukan kepada orang-orang berisiko tinggi terjangkit virus corona. Yaitu petugas medis, serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ia pun sudah mengantongi 541 hasil rapid test dari orang-orang tersebut.
"Tujuannya untuk orang yang berisiko tinggi, yaitu pemberi layanan. baik dokter (maupun) perawat. Alhamdulillah sudah dilakukan rapid test, sampai jam 1 (siang) teridentifikasi 541 tes," papar Joni.
3. 5 hasil rapid test positif
Dari 541 rapid test tersebut, diketahui ada 5 hasil positif. 4 di antaranya pasien berstatus PDP, masing-masing dari Surabaya 3 orang; dan dari Bojonegoro 1 orang. Sedangkan 1 lagi sisanya masih berstatus ODP yang berasal dari Surabaya.
"Dari yang rapid test-nya positif itu ternyata ada satu di antaranya sebetulnya kategorinya (masih) ODP," ungkap Khofifah.
Pemprov juga menyasar 353 petugas medis untuk menjalani rapid test. Hasilnya, seluruhnya dinyatakan negatif COVID-19.
4. Seluruh orang yang menjalani rapid test tetap akan dites swab PCR
Akan tetapi, Khofifah menekankan bahwa rapid test bukan tes virus corona yang bersifat diagnostik. Artinya, apabila ada seseorang yang dinyatakan positif setelah menjalani rapid test, maka dia tetap akan dites PCR.
"Hasil rapid test positif semua di-PCR untuk memastikan. Kalau hasil swab-nya (PCR) positif, maka yang menanggung pembiayaan adalah pemerintah pusat. Tapi kalau negatif, maka ditanggung Pemprov Jatim," tegas Khofifah.
Baca Juga: [BREAKING] 10 Ribu Alat Rapid Test Tiba di Surabaya Malam Ini