TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khofifah dan Lukas Enembe Bertemu, Kompak Nyanyi "Tanah Papua"

Setelah diplomasi Pepeda, sekarnag diplomasi lagu

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Gubernur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak melakukan pertemuan dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (27/8). Dalam kesempatan ini, Khofifah menyampaikan permintaan maaf ke Lukas secara langsung terkait konflik mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang beberapa waktu lalu.

"Dinamika yang terjadi kami sampaikan di awal permohonan maaf kami karena yang terjadi insiden personal dan tidak mewakili suara kami masyarakat Jatim," ujar Khofifah.

 

1. Khofifah dan Lukas bernyanyi "Tanah Papua" bersama

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Tak hanya menyampaikan permintaan maaf, Mantan Menteri Sosial ini mengajak Lukas bernyanyi bersama saat acara ramah tamah. Mereka bernyanyi "Tanah Papua". Sontak semua tamu, termasuk Emil Dardak dan Arumi Bachsin bertepuk tangan.

2. Khofifah ingin kunjungi Papua dan Papua Barat

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Khofifah pun menyampaikan keinginannya mengunjungi Papua dan Papua Barat. Pasalnya, Jawa Timur memiliki kantor perwakilan dagang di sana.

"Kami berharap nanti bisa dikembangkan di Manokwari, semuanya bisa membangun hubungan dagang yang baik, saling memberikan nilai tambah. Produk Jatim di bawa ke Papua dan sebaliknya," kata Khofifah.

Baca Juga: Usai Dapat Gelar Mama Papua, Khofifah Terima Noken dari Pendeta Papua

3. Lukas sebut kedatangannya memang untuk silahturahim

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Sementara itu Lukas mengatakan, kedatangannya ke Jatim memang bertujuan untuk bersilahturahim. Dia ingin menjaga hubungan baik dengen Pemprov Jatim. Terkait kejadian Jumat (16/8), pihaknya sudah mengirim tim ke Jatim untuk membantu menemui mahasiswa Papua di asramanya.

"Kita putuskan sejak kejadian tanggal 16 ada tim yang sudah ke Jatim. Saya sudah ke Jakarta kemarin ketemu presiden. Namun laporan mereka, mereka belum bisa diterima oleh mahasiswa (Papua)," kata Lukas.

Baca Juga: Pengacara Sebut Pemasangan Bendera di Asrama Papua Usulan Mak Susi

Berita Terkini Lainnya