Ketimbang untuk Museum, Dana Rp9 Lebih Baik untuk Warga Miskin
Apalagi Pacitan menjadi salah satu kantong kemiskinan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) Dapil IX meliput Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi, Deni Wicaksono turut berkomentar soal pembatalan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp9 miliar untuk museum di Pacitan. Menurutnya, langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang meminta dana itu dikembalikan sudah tepat.
1. Pacitan salah satu kantong kemiskinan Jatim, jadi tepat jika dana ditarik
Deni menilai, apabila uang sebesar Rp9 miliar hanya untuk pembangunan Museum SBY-Ani lebih baik ditarik lagi saja. Apalagi sekarang masih kondisi pandemik COVID-19, masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan. Terlebih adanya fakta kalau Pacitan salah satu kantong kemiskinan di Jatim.
Kemiskinan di kabupaten paling ujung Jatim ini mencapai 14,54 persen pada 2020. Pendapatan per kapita warga Pacitan, kata Deni, yaitu Rp28 juta per orang tiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan mencatat pendapatan per kapita Rp296 ribu per orang per bulan.
“Sangat tepat jika dana hibah APBD dari duit rakyat Rp9 miliar untuk Yudhoyono Foundation yang didirikan Mas AHY itu dibatalkan. Saya mengapresiasi keputusan Bu Khofifah, meskipun terlambat dan setelah mendapat sorotan baru dibatalkan,” ujarnya tertulis, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga: Pemprov Minta Dana Hibah Museum SBY-Ani Dikembalikan
Baca Juga: Bupati Pacitan Benarkan Dana Hibah untuk Museum SBY-Ani Batal Cair