TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jalan Bung Tomo Dipindah, Putranya: Jangan! Simbol Perlawanan

Jadinya gimana dong???

Facebook.com/Bambang Sulistomo

Surabaya, IDN Times - Rencana pemindahan nama jalan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya nampaknya akan melewati batu terjal. Berbagai penolakan terjadi saat adanya wacana Jalan Bung Tomo di kawasan Ngagel ke sekitaran Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Salah satu yang menolak keras ialah putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo. Kepada IDN Times membeberkan alasannya.

Baca Juga: Putra Bung Tomo: Ayah Orang yang Humanis, Humoris, dan Romantis

1. Simbol perlawanan Arek Suroboyo

Google Maps

Bambang mengatakan kalau Jalan Bung Tomo di kawasan Ngagel Surabaya memiliki nilai sejarah tersendiri. Ia mengetahui sejarah itu dari para pegiat sejarah di Kota Pahlawan, ternyata jalan itu simbol perlawanan.

"Itu simbol perlawanan kalau kata teman-teman (pegiat sejarah). Dulu sebelum bapak (Bung Tomo) diberi gelar pahlawan nasional, Arek Suroboyo aksi dengan satu juta tandatangan dan akhirnya dibuatkan jalan untuk pengakuan (pahlawan)," ujarnya melalui telepon, Senin (22/7).

IDN Times/ Sukma Shakti

2. Diresmikan oleh istri Bung Tomo

Berbagai Sumber

Bambang menambahkan, apabila pemindahan tetap dilakukan pemkot, ia sangat menyayangkan. Karena selain bernilai perlawanan Arek Suroboyo ternyata jalan itu bernilai romantisme keluarganya.

"Saya baru tahu, kalau ternyata jalan itu (Bung Tomo) diresmikan sama ibu (istri Bung Tomo)," kata Bambang.

 

3. Menolak adanya pemindahan jalan

Facebook.com/Bambang Sulistomo

 

Bambang juga menegaskan, kalau dirinya sepakat bersama para pegiat sejarah untuk menolak adanya pemindahan Jalan Bung Tomo. Dia menyarankan, Jalan Bung Tomo agar tetap di Ngagel saja.

"Saya sepakat dengan teman-teman menolak. Kalau di sekitar Stadion GBT biar jadi Jalan Gelora Bung Tomo," kata Bambang.

Baca Juga: Menuai Banyak Protes, Risma Tetap Ingin Pindahkan Jalan Bung Tomo

Berita Terkini Lainnya