Fenomena Bahasa Jaksel, Pakar Unair Beri Penilaian Ini
Penilaiannya which is bagus kok!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Fenomena bahasa ala anak Jakarta Selatan (Jaksel) kian marak di tengah milenial dan Gen-Z. Bahasa ini kerap digunakan saat ngobrol secara langsung maupun di media sosial. Nah, fenomena ini pun mendapat perhatian dari Pakar Bahasa Universitas Airlangga (Unair).
Baca Juga: 7 Kuliner Kaki Lima Paling Hits di Jaksel, Hidangannya Lokal Banget!
1. Bahasa Jaksel dianggap tak masalah
Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Unair, Ni Wayan Sartini mengatakan, dalam sosiolingustik, fenomena itu disebut dengan alih kode atau code switching. Menurutnya, perkembangan fenomena kebahasaan masyarakat tersebut tidak masalah.
“Tidak akan menjadi masalah jika masyarakat menggunakan bahasa yang bercampur. Selama penggunaannya berada dalam situasi yang tepat. Artinya, hanya pada ranah pergaulan atau informal,” ujarnya.
Bagi Wayan, bahasa seperti sebuah pakaian. Maka, seseorang tidak dapat menyamakan penggunaannya pada situasi yang berbeda. Bahasa yang baik adalah ketika bahasa tersebut menyesuaikan situasinya. “Hal yang saya lihat selama ini penutur menggunakannya hanya sebagai bahasa pergaulan. Jadi, sah-sah saja," katanya.
Baca Juga: 10 Judul FTV Pakai Bahasa Jaksel, Which Is Bikin Ngakak Abis