Empat Inovasi Pelayanan Pemprov Jatim Dilombakan ke Kancah Dunia
Yuk kenali....!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mendapat penghargaan peserta United Nations of Public Service Awards (UNPSA) 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparartur Negara dan Reformasi Birokrasi. UNPSA merupakan kompetisi pelayanan publik tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap tahunnya.
"Penghargaan yang diusulkan ke UN (United Nations) Jatim ada empat," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat di Hotel Gumaya Tower Semarang, Kamis (18/7) malam.
Keempat inovasi tersebut adalah Jalin Matra, Ayo Kerja, simPADU-PMI, serta Underwater Restocking. Inovasi Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (Jalin Matra PFK) merupakan inovasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jatim.
"Pertama Underwater Restocking untuk ikan dalam kedalaman tertentu. Kemudian Jalin Matra, Ayo Kerja dan simPADU-PMI," kata Khofifah.
Baca Juga: Jatim Borong 9 Penghargaan, Khofifah: Tujuan Kita Masyarakat
1. Underwater Restocking untuk nelayan
Inovasi Underwater Restocking, Khofifah menyebut, meningkatkan sumber daya ikan yang terus menurun akhir-akhir ini. Inovasi ini untuk memulihkan mata rantai ekosistem melalui penebaran benih ikan di dasar laut dengan cara menyelam dan menebarkan benih ikan langsung ke dalam area rumah ikan pada kedalaman sekitar 10 hingga 15 meter.
Dengan langkah ini, ikan-ikan yang ditebar bisa langsung mendapatkan asupan makanan dan berlindung dari kemungkinan adanya ikan pemangsa. "Proteksi untuk ikan (kecil) apabila ada jaring supaya tidak kena jaring yang cukup besar," kata Khofifah.
Saat ini program Underwater Restocking sedang ditingkatkan lagi di beberapa wilayah perairan diantaranya Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Malang, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Sumenep, dan Pamekasan. Diharapkan dapat mengurangi risiko kematian benih ikan, sehingga terjadi peningkatan produktivitas hasil tangkapan ikan bagi nelayan.
Baca Juga: Polemik Sampah Plastik Impor, Khofifah: Akan Diolah Jadi Listrik