Edukatif, Melihat Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di Surabaya
Di kampung ini sudah ada dua warga PDP yang meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang menggalakkan program Kampung Tangguh di tiap-tiap kelurahan kota Pahlawan. Namun, hal berbeda justru diterapkan di perkampungan RT 03 RW 05, Kelurahan Jemurwonosari, Surabaya.
Kampung yang satu ini justru berinovasi. Mereka membuat "Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19". Gagasan ini bermula dari temuan beberapa warganya yang terpapar virus corona. Tercatat dua warga meninggal dunia berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sebanyak tiga keluarga menjalani karantina karena terkonfirmasi positif.
"Tapi yang karantina itu sudah dinyatakan sehat," ujar Penggagas Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19, Achmad Ali (38) kepada IDN Times, Minggu (2/8/2020).
1. Ada tiga rambu terpasang di pintu masuk kampung
Lantaran sudah sehat, maka pengurus kampung melalui Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 RT 03 RW 05 membuat kampung lalu lintas tersebut. Dalam kampung ini ada tiga rambu-rambu COVID-19. Rambu itu dipasang di pintu masuk kampung. Yakni, dilarang masuk tanpa menggunkan masker, hati-hati jaga jarak minimal 1,5 meter, dan dilarang berhenti mematuhi protokol.
"Rambu-rambu tersebut untuk mengingatkan warga betapa pentingnya menjaga diri dengan mematuhi protokol COVID-19 agar tidak menjadi pasien baru atau menambah daftar pasien rumah sakit," kata Ali.
Baca Juga: Whisnu: Dana Stimulan Kampung Tangguh Rp10 Juta Harus Dimaksimalkan
Baca Juga: Warga Jenuh dengan Kampung Tangguh, Pemkot Buat Pendampingan Kecamatan