TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dosen Unesa, Kuliah Sambil Jadi Relawan Pengungsi Ukraina di Polandia

Semangat bu!

Dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Khofidotur Rofiah menjadi relawan untuk membantu warga Ukraina yang mengungsi ke Polandia. Dokumentasi Unesa

Surabaya, IDN Times - Seorang Dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Khofidotur Rofiah menjadi relawan untuk membantu warga Ukraina yang mengungsi ke Polandia. Mereka merupakan warga yang terdampak operasi militer khusus Rusia.

Baca Juga: Paus: Perang Itu Gila, Sungai Darah Kini Mengalir di Ukraina

1. Kumpulkan bantuan lewat medsos

Ilustrasi Media Sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Fia--sapaan karibnya- mengatakan, media sosial di Polandia seakan kompak untuk mengumpulkan bantuan berupa kebutuhan pokok, makanan, pakaian, perlengkapan tidur dan mandi ketika tahu ada gelombang pengungsi asal Ukraina. Secara cepat bantuan ini disalurkan kepada pengungsi.

"Alhamdulilah saya dapat kesempatan untuk membantu mengumpulkan, menyeleksi, mengemas dan menyalurkan berbagai kebutuhan pokok kepada para pengungsi," ujar dia melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (7/3/2022).

2. Warga Ukraina selamatkan diri untuk temui keluarga

Dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Khofidotur Rofiah menjadi relawan untuk membantu warga Ukraina yang mengungsi ke Polandia. Dokumentasi Unesa

Warga Ukraina yang mengungsi, sambung Fia, terbagi dalam beberapa kategori, ada yang memiliki tujuan untuk menyelamatkan diri ke keluarga, kerabat atau temannya di Polandia dan banyak juga yang tidak memiliki keluarga atau teman.

"Jadi di pusat atau posko penerimaan, pemerintah siapkan pusat informasi, nanti mereka yang ada keluarganya diarahkan ke daerah tujuan, bahkan disiapkan akomodasi," katanya.

Sementara, bagi pengungsi yang tidak memiliki keluarga disiapkan akomodasi dan kebutuhan pokok. Semua kebutuhan itu telah tersedia di pusat pengungsian dan pemerintah di Polandia, Fia memastikan hak-hak para pengungsi ini terjamin.

"Namanya perang menyangkut keselamatan tentu takut dan tertekan. Kasihan sama yang rentan-rentan, orang tua, ibu-ibu dan anak-anak. Saya gak kebayang ada di posisi mereka. Semoga segera mungkin konflik usai dan dua negara segera berdamai," tuturnya.

Baca Juga: Kembangkan Sepeda Motor Elektrik untuk DIfabel, Unesa Gandeng Industri

Berita Terkini Lainnya