TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Direkomendasikan Jadi Bacawawali, Presiden Persebaya Angkat Bicara

Gimana nih pendapatnya Bonek?

IDN Times/Hendy Wardhana

Surabaya, IDN Times - Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda angkat bicara setelah direkom Partai NasDem untuk mendampingi Machfud Arifin dalam kontestasi Pilkada Surabaya 2020. Anak Dahlan Iskan ini menegaskan kalau dirinya tidak tertarik mengemban jabatan kepala maupun wakil kepala daerah.

"Ya, saya masih teguh dengan isi hati saya. Bahwa jabatan wakil wali kota atau bahkan wali kota bukanlah untuk saya," tulis Azrul dalam website resmi miliknya Happywednesday.id, Rabu (29/7/2020).

1. Diajukan Nasdem berdasarkan survei, Azrul bersyukur

Presiden Persebaya, Azrul Ananda saat menonton salah satu pertandingan Persebaya. IDN Times/Hendy Wardhana

Azrul-sapaan akrabnya- mengaku kalau ponselnya ramai pertanyaan usai namanya disodorkan menjadi pendamping Mantan Kapolda Jatim itu. Tak hanya kepada dirinya, pesan berantai berupa pertanyaan itu juga masuk ke ponsel istri dan adiknya. Dia menjelaskan bahwa alasan NasDem mengajukan namanya itu berdasarkan survei dan pertimbangan internal partai.

"Menanggapi itu, tentu saya sangat bersyukur. Itu tandanya segala kerja keras, segala pekerjaan, dan segala tindak laku saya selama ini mendapat apresiasi dari orang banyak," kata dia.

Baca Juga: NasDem Usulkan Presiden Persebaya Jadi Wawali Dampingi Machfud Arifin

2. Sebut pengajuan NasDem resmi dan bukan partai pertama yang memintanya maju di Pilkada Surabaya

Presiden Persebaya, Azrul Ananda. IDN Times/Hendy Wardhana

Sebenarnya, lanjut Azrul, Nasdem bukan yang pertama memintanya untuk ikut Pilkada tahun ini. Beberapa bulan lalu beberapa partai sudah mencoba berkomunikasi dengannya, dengan alasan berdasarkan pertimbangan dan survei di masyarakat. "Kebetulan saja, Partai Nasdem yang menyodorkan nama saya secara resmi," ucapnya.

"Apakah benar Partai NasDem mengajukan nama saya? Tentu benar. Wong ada suratnya, dan beritanya beredar di segala media resmi. Adalah hak mereka untuk mengajukan seseorang yang mereka anggap layak. Mereka pasti punya prosedur dan sistemnya," dia menambahkan.

3. Pengajuan namanya oleh Nasdem ialah hak partai, dia punya hak pribadi

Dok.IDN Times/Istimewa

Namun, Azrul kembali menekankan bahwa itu hak Partai NasDem mengajukan namanya. Dia juga mempunyai hak pribadi atas dirinya sendiri. Yaitu menegaskan sikapnya tidak pernah berubah, kalau tidak tertarik berkontestasi di pemilihan umum. Dia dan keluarganya hanya menentukan sikap dukungan saja ke Machfud Arifin.

"Sama seperti hak pribadi saya mendukung Pak Bambang DH sekitar 15 tahun lalu, dan hak pribadi saya mendukung Bu Risma sepuluh tahun lalu," ucapnya.

"Saya percaya pilihan saya dulu benar, dan saya yakin pilihan saya untuk masa depan Surabaya juga tepat. Karena saya selalu diajarkan untuk selalu berusaha memikirkan secara holistik, bukan sekadar emosional," lanjut dia.

Baca Juga: Enggan Maju Pilwali, Azrul Ananda Tegaskan Tak Punya Ambisi Politik

Berita Terkini Lainnya