TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dengarkan Keluhan Kepala Sekolah di Pasuruan, Begini Janji Nadiem

Nadiem lebih sering dipanggil Mas Menteri

Mendikbud, Nadiem Makarim gelar rapat evaluasi bersama kepala SD/SMP di SDN Pekuncen, Kota Pasuruan, Kamis (7/11). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Pasuruan, IDN Times - Tidak hanya meninjau SDN Gentong 1 yang ambruk dan melayat ke rumah dua korban, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengunjungi SDN Pekuncen, Pasuruan, Kamis (7/11). Di sana, mantan CEO GoJek itu menggelar pertemuan bersama kepala sekolah SD/SMP se-Kota Pasuruan.

Pada pertemuan itu Nadiem meminta kepala sekolah mengkritik Kemendikbud. Nadiem mendengarkan berbagai curahan hati para sekolah dengan sabar. Termasuk saat dirinya mendengarkan salah seorang kepala sekolah yang mengeluhkan soal besaran tunjangan.

1. Keluhkan tunjangan

Mendikbud, Nadiem Makarim gelar rapat evaluasi bersama kepala SD/SMP di SDN Pekuncen, Kota Pasuruan, Kamis (7/11).. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Awalnya Kepala SMPN 5 Kota Pasuruan Mochammad Amin mengeluhkan besaran tunjangan. Menurutnya, nilai tunjangan kepala sekolah selisihnya hanya sedikit dengan guru. Ia menyebut, kepala sekolah mendapat kisaran Rp500 ribu, sedangkan guru Rp350 ribu per bulan.

"Padahal tanggung jawab dan kinerja lebih besar kepala sekolah. Tapi selisihnya kisaran Rp100an ribu saja," keluh Amin.

Baca Juga: Nadiem Kirim Tim Investigasi Selidiki Penyebab SD Ambruk di Pasuruan

2. Malah diberi pertanyaan

Mendikbud, Nadiem Makarim saat mengunjungi SDN Gentong 1 Pasuruan, Kamis (7/11). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Mendengar hal itu, Nadiem tak tinggal diam. Lantaran baru di lingkungan pendidikan dam birokrasi, menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju ini mengajukan pertanyaan ke Amin.

"Memang persentase kerja kepala sekolah itu berapa? Untuk manajerial dan mendidik?," tanya Nadiem.

3. Jelaskan ke menteri

Mendikbud, Nadiem Makarim saat mengunjungi SDN Gentong 1 Pasuruan, Kamis (7/11). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Amin pun menjelaskan ke Nadiem. Dia kerap kali memanggilnya "Mas Menteri" daripada "Pak Menteri". Amin membeberkan, 50 persen kerja kepala sekolah ialah manajerial. Selanjutnya 30 persen untuk supervisi.

"Sisa 20 persen ini untuk pengembangan jiwa kewirausahaan," beber Amin.

Penasaran dengan pengembangan jiwa kewirausahaan, Nadiem kembali bertanya. Amin menerangkan, 20 persen ialah inovasi yang dilakukan untuk membangkitkan jiwa kewiraushaan siswa.

""Menanamkan kepada anak-anak (siswa) jiwa pantang menyerah. Misalnya, ada bimbingan konseling pembinaan karir. Siswa diberi materi langsung praktik membuat karya. Hasil karyanya bisa dijual," jelasnya.

Baca Juga: Takziah ke Dua Korban SD Ambruk, Nadiem Tak Kuasa Bendung Air Mata

Berita Terkini Lainnya