TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyak Nakes Bangkalan Terpapar COVID-19, Ini Penjelasan IDI

Kasus di Bangkalan diduga dibawa pemudik

Ilustrasi Tenaga Kesehatan di Wisma Atlet (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Surabaya, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur (Jatim), dr. Sutrisno mengungkap sejumlah fakta tentang lonjakan kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura. Sutrisno mengatakan, kalau penyebaran COVID-19 di Bangkalan telah meluas. Dia mendapat laporan rumah sakit hingga Puskesmas sempat kewalahan. Sampai-sampai IGD RSUD Bangkalan terpaksa ditutup sementara.

"Cukup banyak nakes yang positif, terpapar, yang sumbernya tidak jelas. Tapi yang saya dengar dari keluarga, karena kasusnya banyak ada di tempat kerja," ujarnya, Rabu, (9/6/2021). Saat dilaporkan pertama kali pada 6 Juni lalu, jumlah tenaga kesehatan di Bangkalan yang terpapar COVID-19 sebanyak 18 orang.

1. Nakes yang terpapar sudah ditangani

Ilustrasi lockdown. IDN Times/Arief Rahmat

Informasi terbaru, Sutrisno memastikan kalau nakes-nakes yang terinfeksi virus SARS CoV-2 telah mendapatkan penanganan dari institusinya masing-masing. Sementara nakes yang masih sehat mengerjakan pekerjaan yang lowong.

"Dan pemerintah, termasuk Kepala BNPB dan organisasi profesi telah aktif di sana, saya estimasikan dua minggu ke depan dapat tertangani dengan baik," ungkapnya.

Baca Juga: Menkes Minta Surabaya Bantu Rawat Pasien COVID-19 dari Bangkalan

2. Kasus COVID-19 Bangkalan masih terlokalisir, diduga dibawa pemudik

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejauh ini, sambung Sutrisno, dokter-dokter di daerah sekitar Bangkalan, seperti Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Surabaya masih tenang. Artinya bahwa lonjakan COVID-19 ini hanya terlokalisir di Bangkalan saja.

Sutrisno menyampaikan informasi yang dia terima, kalau merebaknya COVID-19 Bangkalan ini diduga banyaknya masyarakat yang pulang kampung ketika Idul Fitri. Mereka dicurigai membawa virus corona. Kemudian juga ada dugaan varian baru di sana.

"Memang ada kecurigaan varian baru. Ada satu data menunjukan varian baru yang mirip varian Afrika. Karena memang di Bangkalan banyak pekerja migran di mana-mana," ungkapnya.

Akan tetapi, kepastian varian baru ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel spesimen yang dilakukan di laboratorium. Sementara ini, ada dua laboratorium yang meneliti yaitu ITD Unair dan Balitbangkes.

Baca Juga: Polda Jatim Turun ke 4 Kecamatan Zona Rawan di Bangkalan

Berita Terkini Lainnya