TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

77.760 Vaksin Sinovac Tiba di Jatim, Dinkes Masih Mendata Nakes

Rencana awal Jatim dapat 316 ribu vaksin

Pengiriman vaksin Sinovac ke kantor Dinkes Jatim, Senin (4/1/2021). IDN Times/ Dok. Istimewa

Surabaya, IDN Times - Vaksin COVID-19 asal Tiongkok, Sinovac mulai dikirim pemerintah pusat ke 34 provinsi di Indonesia. Khusus Jawa Timur (Jatim), sebanyak 77.760 telah tiba di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Senin (4/1/2021).

"Jumlah ini (lebih kecil) dibanding dengan perencanaan awal 316.000 (vaksin). Tapi kebijakannya, seluruh provinisi mendapat. Sehingga, ada penerimaan tahap 1, 2, dan 3," ujar Kepala Dinkes Jatim, dr. Herlin Ferliana.

1. Vaksin semuanya untuk SDM Kesehatan

Pengiriman vaksin Sinovac ke kantor Dinkes Jatim, Senin (4/1/2021). IDN Times/ Dok. Istimewa

Herlin mengatakan, sebanyak 77.760 vaksin yang diterima Jatim semuanya akan diprioritaskan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan. Seperti, dokter, perawat, sopir ambulans, petugas kebersihan, hingga pegawai yang bekerja di pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan.

"Karena mereka yang paling berisiko tertular, melayani yang sudah confirm. Penguatan ini bisa memberi pelayanan (kesehatan) lebih optimal, karena imunnya kuat," kata dia.

Baca Juga: MUI Jatim: Vaksin Harus Penuhi 3 Syarat Termasuk Kehalalannya

2. Jumlah nakes masih didata

Kepala Dinkes Jatim, dr. Herlin Ferliana. IDN Times/Dok. Istimewa

Berdasarkam data yang telah masuk di Dinkes Jatim hingga Minggu (3/1/2021) malam, jumlah SDM Kesehatan Jatim  sebanyak 193.000 orang. Namun jumlah tersebut belum final, karena nantinya mereka harus mengisi data kesehatan.  Seperti punya komorbid atau tidah, hingga pernah terpapar COVID-19 atau belum.

"Kedua mengisi data kontak nomor HP berapa," ucap Herlin.

3. Sambil nunggu izin edar dari BPOM

Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Data penerima vaksin, lanjut Herlin, akan disempurnakan dulu sebelum didistribusikan ke dinkes-dinkes kabupaten/kota. Apabila sudah ada datanya, dinkes kabupaten/kota tinggal menyalurkan ke rumah-rumah sakit yang berhak menerima.

"Tapi, saya menunggu info dari Balai POM, nanti beri pernyataan bahwa vaksin bisa dipakai. Selama Balai POM belum, maka kami tidak boleh mendistribusikan vaksin ini. Ini masih tetap kondisi terjaga oleh aparat keamanan. Tunggu Kemenkes dapat sertifikat BPOM," katanya.

Baca Juga: Dapat Jatah 317 Ribu Vaksin COVID-19, Pemprov Jatim Simulasi di RS

Berita Terkini Lainnya