TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbanyak Inovasi hingga Promosi, Cara UKM di Malang untuk Bangkit

Sempat rogoh kocek pribadi untuk pertahankan usaha

Para pekerja di UKM sport apparel Noij Sportwear tetap bekerja menyelesaikan sejumlah pesanan. IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Perekonomian Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Malang sudah mulai menggeliat meski masih masa pandemik COVID-19. Mereka mulai kembali bisa meningkatkan produksi usai mengalami penurunan cukup drastis selama masa awal-awal pandemik. Bahkan, tak sedikit dari pelaku UKM yang harus menelan kerugian cukup besar. Seperti yang dialami oleh Kharisma Christianto, pemilik Noij Sportwear, UKM yang bergerak dibidang apparel olahraga. 

1. Sempat rogoh kocek pribadi tutupi kerugian

Pekerja melakukan proses sablon press. Pemilik usaha sempat rogoh kocek pribadi untuk tutupi kerugian selama pandemi. IDN Times/ Alfi Ramadana

Saat ditemui di rumah produksinya di kawasan Perum Mondoroko Raya, Kharisma atau yang biasa disapa Jion bercerita bahwa pandemik corona memang sangat berpengaruh pada bidang usaha yang ia geluti. Dalam beberapa bulan terakhir, dirinya harus memutar otak lebih keras untuk tetap bisa mempertahankan usaha miliknya tersebut. Ia bahkan sampai harus merogoh kocek pribadinya sendiri untuk bisa menjaga agar keuangan tetap stabil dan para karyawan tetap bisa bekerja. 

"Sempat juga harus menutup kerugian dengan uang pribadi. Mau bagaimana lagi, yang penting cash flow tetap jalan dan karyawan tetap bisa bekerja," kata Jion, Jumat (3/7).

Baca Juga: Mulai 1 Juli, SPBU di Surabaya dan Malang Uji Coba Pembayaran Nontunai

2. Sempat alami penurunan omzet hingga 50 persen

Dua orang pekerja sedang memeriksa produk baru sebelum dilepas ke pasaran. Transisi new normal membuat usaha sport apparel kembali bergeliat. IDN Times/ Alfi Ramadana

Jion menambahkan, penurunan yang terjadi pada usahanya mencapai hampir 50 persen. Banyak penyebab yang membuat penjualan produk olahraga miliknya menurun cukup banyak. Salah satunya adalah persewaan futsal serta lapangan bola yang tutup sementara waktu. Lalu para mahasiswa dan anak-anak SMA yang menjadi pangsa pasar utama juga masih libur. 

"Biasanya perbulan bisa ada 50 sampai 60 pesanan. Tetapi kemarin saat belum berlaku transisi new normal, sepekan kadang cuma ada dua sampai tiga pemesanan sudah bagus," tambahnya. 

3. Sistem penjualan bergeser

Seorang pekerja tengah menata produk baru di gerai Noij Sportwear store. IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, situasi yang tidak memungkinkan, membuat proses penjualan produk berubah. Proses penjualan retail justru mengalami peningkatan. Hal itu sedikit banyak mampu menutupi biaya produksi dan menjaga neraca keuangan tetap seimbang. Kondisi tersebut  merupakan sisi positif yang Jion rasakan selama masa pandemik COVID-19. 

"Penjualan yang sebelumnya lebih banyak ke komunitas memang selama pandemik mulai bergeser ke individu. Kebetulan selama masa pandemik kami memang memperbanyak stok retail. Jadi ketika ada pembeli yang ingin beli dalam jumlah kecil stok tetap ada. Ini juga kami syukuri, karena paling tidak membuat karyawan tetap bisa bekerja," imbuhnya. 

4. Memaksa menjadi lebih kreatif

Pandemik COVID-19 membuat para pengusaha menjadi lebih kreatif. Seorang pekerja sedang memotret produk terbaru untuk kebutuhan pemasaran. IDN Times/ Alfi Ramadana

Diakui Jion, selama masa pandemik ini kreativitas dalam mengembangkan produk baru justru semakin terasah. Hal itu juga yang membuat produk sport apparel miliknya masih tetap bisa bertahan dan diminati pelanggan. Memang tidak mudah, namun mau tidak mau situasi yang cukup sulit membuat dirinya dan para karyawan lebih kreatif dan inovatif.

"Untuk tetap menarik pelanggan kami coba kembangkan beberapa inovasi desain baru. Mungkin kalau sekarang masyarakat sedang gandrung bersepeda, itu yang coba kami manfaatkan. Kadang juga kami memberikan promo semacam flash sale untuk memancing pasar," jelasnya. 

Baca Juga: Seorang Tenaga Kesehatan di Kota Malang Meninggal karena COVID-19  

Berita Terkini Lainnya