Kemiskinan Jatim Tertinggi, Khofifah Bilang Turun Banyak 2 Tahun Ini

Gimana komentarmu, rek?

Surabaya, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Jawa Timur (Jatim) mencapai 4,19 sekaligus menjadi tertinggi nasional pada periode Maret 2023. Kendati tinggi, jumlah penurunannya juga paling banyak.

1. Penurunan kemiskinan Jatim selama 2 tahun terakhir

Kemiskinan Jatim Tertinggi, Khofifah Bilang Turun Banyak 2 Tahun IniIlustrasi kemiskinan (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jatim mampu menurunkan angka kemiskinan dua tahun terakhir sejak pandemi COVID-19. Pada periode Maret 2021 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin tercatat berkurang 383.920 orang.

Jumlah penurunan penduduk miskin di Jatim tersebut tercatat paling tinggi.

Di periode yang sama, Pemprov Jawa Tengah mengurangi angka kemiskinan sebanyak 318.250, Jawa Barat sebanyak 306.740, Lampung sebanyak 113.260, Sumatera Utara sebanyak 104.150, Sumatera Selatan 68.080, Jogjakarta 57.980 dan Banten 41.100.

"Provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan terbanyak di Indonesia" tegas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin (24/7/2023).

Berdasarkan Data BPS yang diumumkan 17 Juli 2023, Periode September 2022-Maret 2023, persentase penduduk miskin Jawa Timur turun 0,14 persen poin dari 10,49 persen pada September 2022 menjadi 10,35 persen pada Maret 2023. 

Baca Juga: Kemiskinan di Jatim Turun, Tapi Masih Tertinggi Nasional

2. Kemiskinan dipengaruhi pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran

Kemiskinan Jatim Tertinggi, Khofifah Bilang Turun Banyak 2 Tahun IniGramedia.com

Selain banyak program yang digerakkan, turunnya angka kemiskinan di Jatim dipengaruhi sejumlah faktor. Seperti pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 4,95 persen (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022 dan tumbuh sebesar 1,02 persen (q-to-q) dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2022.

Selanjutnya juga dipengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 4,33 persen, turun 0,48 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022 sebesar 4,81 persen dan turun 1,16 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 sebesar 5,49 persen.

Pemprov Jatim juga menginisiasi penghapusan kemiskinan ekstrem melalui pencairan bantuan produktif bagi keluarga miskin ekstrem di lima kabupaten kantong kemiskinan. Masing-masing keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp1.500.000 yang digunakan sebagai modal usaha produktif.

Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem Akan Dinolkan, Stunting Ditekan 14 Persen

3. Sejumlah bantuan digelontorkan

Kemiskinan Jatim Tertinggi, Khofifah Bilang Turun Banyak 2 Tahun IniSuasana Ruang Aplikasi Cek Bansos di Kantor Kemensos (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Penurunan kemiskinan Jatim juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM. Pangsa kredit UMKM terhadap total penyaluran kredit di Jawa Timur tercatat terus mengalami peningkatan sejak 2021.  

Hingga triwulan I 2023 terjadi peningkatan sebesar 31,93 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 31,64 persen. Peningkatan pangsa kredit UMKM juga sejalan dengan komitmen pemprov dan perbankan untuk bersinergi mendorong peran UMKM.

"Beberapa program tersebut di antaranya prokesra, KUR, dagulir serta fasilitasi pembiayaan lainnya. Bahkan melalui Prokesra kita berikan subsidi bunga, sehingga pelaku usaha ultra mikro dan mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3 persen per tahun" kata Khofifah.

Ditambah bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro yang diserahkan selama tahun 2022 dan 2023 kepada kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro dengan nilai antara Rp600.000 - Rp. 2.200.000 yang pembiayaannya dari Baznas Provinsi Jatim dan CSR pelaku usaha.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya