TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Investor dari Swis, Bromo Tengger Semeru Akan Dilengkapi Cable Car

Akan jadi destinasi wisata global

Ilustrasi cable car/IDN Times/Febriyanti Revitasari

Malang, IDN Times - Kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan dikembangkan menjadi destinasi wisata internasional. Kawasan tersebut masuk ke dalam "10 Bali Baru" yang menjadi prioritas dari pemerintah. Untuk itu, kawasan tersebut nantinya akan di-branding menjadi tempat wisata kelas dunia. Hal itu sekaligus menjadi bagian dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Singosari. Agar layak menjadi destinasi global, berbagai infrastruktur kelas dunia juga akan dibangun.

1. Investasi cable car sudah tahap finalisasi

Ilustrasi cable car/IDN Times/Febriyanti Revitasari

Untuk bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia tentunya perlu didukung fasilitas kelas dunia pula. Untuk itu beberapa rencana memang sudah disusun. Hal itu disampaikan oleg gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (8/10). Ia menyebut bahwa ada beberapa rencana yang sudah disiapkan untuk pengembangan kawasan TNBTS. Termasuk juga rencana membangun Cable Car untuk transportasi di area tersebut. 

"Sudah ada investor yang siap mendanai dari Swiss untuk Cable Car. Semuanya sedang tahap finalisasi," ucap Khofifah, Selasa (8/10).

Baca Juga: Malang Gagas Skytrain, Akan Hubungkan Panderman- Bromo

2. Tetap pertahankan keaslian TNBTS

instagram.com/mariesophielacarrau

Meskipun mengedepankan teknologi, Khofifah juga menyebut bahwa keasrian wilayah TNBTS juga harus dipertahankan. Apalagi konsep wisata yang ditawarkan adalah ecotourism. Sehingga sisi alamiah dari kawasan tersebut sebagai nilai jual utama harus tetap dipertahankan. 

"Penggunaan teknologi tentu saja harus berseiring dengan penguatan dukungan alam sebagai kekuatan utama BTS," tambah Khofifah.

3. Upayakan peningkatan kunjungan wisman

IDN Times/ Alfi Ramadana

Khofifah menyebut bahwa konsep yang disiapkan untuk pengembangan TNBTS ini cukup bagus. Sebab menggabungkan teknologi dengan ecotourism. Hal itu dinilai bisa meningkatkan kunjungan dari wisatawan. Terutama wisatawan mancanegara yang sejauh ini lebih memilih Bali sebagai tujuan utama wisata. 

"Biasanya Wisman itu memiliki waktu 14 hari dalam wisata. Dua hari di Jateng, dua hari di Jatim dan sisanya di Bali. Konsep baru ini kami berharap setidaknya nanti wisman bisa bertahan lebih lama," sambung Khofifah. 

Baca Juga: LRT dan Skytrain, Sutiaji Akan Komunikasi dengan Pemda Malang Raya

Berita Terkini Lainnya