Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Malang, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kota Malang, Rabu (1/12/2021) membuat sejumlah jalan protokol tergenang. Genangan air sempat meninggi lantaran hujan terus mengguyur selama kurang lebih dua jam. Kawasan yang mengalami genangan paling parah adalah kawasan sekitar Pasar Besi, Kota Malang.
Baca Juga: Waspada Varian Omicron, Pemkot Malang Minta Ada Tes Acak
1. Alami genangan hingga 60 centimeter
Warga terpaksa mendorong kendaraanya karena mogok saat melintas di Jl Peltu Sujono. Dok/istimewa Salah satu kawasan sekitar pasar besi yang terjadi genangan cukup tinggi adalah Jalan Peltu Sujono, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Air yang menggenang di banhkan dieprkirakan mencapai 60 centimetwr. Panjang jalan yang tergenang sendiri mencapai 300 meter. Tak ayal genangan tersebut membuat sejumlah kendaraan yang memaksa menerobos harus mengalami mogok. Beberapa pemotor terpaksa mendorong kendaraannya lantaran kemasukan air saat memaksa melintas di jalan tersebut.
2. Setiap hujan selalu terjadi genangan
Sebuah mobil angkutan kota memaksa melintas jalan yang tergenang air di Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana Dwi Isnawati, warga sekitar Jalan Peltu Sujono menjelaskan bahwa setiap hujan deras tiba, kawasan jalan tersebut hampir pasti tergenang. Konstruksi jalan yang rendah ditambah saluran air yang sempit memang membuat air meluap dan menggenangi jalan saat hujan deras.
"Sudah langganan setiap hujan deras pasti tergenang. Tujuh tahun saya tinggal di sini, pasti tergenang saat hujan deras datang. Pastinya terganggi karena memang nggak bisa lewat," katanya Rabu (1/12/2021).
3. Genangan lebih tinggi dari biasanya
Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti) Hal yang sama juga diungkapkan David, satpam salah satu pabrik di kawasan tersebut. Dirinya menyebut bahwa genangan kali ini memang lebih tinggi dari biasanya lantaran hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 WIB. Lantaran hal tersebut, kemacetan tak bisa dihindarkan. Para pengemudi kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat terpaksa harus memutar balik karena kondisi tersebut. "Kawasan ini memang sudah langganan. Tadi banyak motor yang mogok, dan terpaksa didorong," katanya.
Baca Juga: Minyak Goreng Mahal Picu Inflasi di Kota Malang