TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Potensi Tanah Longsor, BPBD Batu Siapkan Lokasi Evakuasi 

Ada 15 KK yang berada di titik rawan longsor

BPBD saat melakukan koordinasi dengan warga sekitar yang berpotensi menjadi titik rawan longsor. Dok/Pusdalops Kota Batu

Batu, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyiapkan titik evakuasi untuk 15 kepala keluarga (KK) yang berada titik rawan longsor. Titik tersebut berada di RT 4/ RW 10 Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kota Batu. Mereka menghuni kawasan dataran tinggi yang berpotensi terjadi tanah longsor.

Ancaman potensi longsor tersebut termonitor berdasarkan alarm Early Warning System (EWS) yang berbunyi sebanyak dua kali pada siang hari, Senin (1/2/2021). Malam harinya, EWS kembali mengeluarkan peringatan sebanyak 15 kali dalam kurun waktu antara pukul 18.00 WIB hingga 20.00 WIB.

1. Diduga ada tanah bergerak

BPBD saat melakukan monitor tanah bergerak di Kota Batu. Dok/Pusdalops Kota Batu

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirus Rochim menyampaikan,  dugaan awal alarm berbunyi karena ada kemungkinan tanah di lokasi bergerak. 

"Setelah jam 8 malam (Senin), alarm EWS sudah tidak berbunyi lagi," ucap Rochim, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Tol Surabaya-Gempol yang Longsor Dipasang Bronjong, Pekan Depan Tuntas

2. Satu keluarga memilih evakuasi mandiri

Ilustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari 15 KK yang berada pada kawasan rawan longsor tersebut, satu KK memilih untuk evakuasi mandiri. Mereka untuk sementara waktu tinggal ke rumah kerabatnya yang lebih aman. Sedangkan 14 KK lainnya masih bertahan dan menunggu instruksi BPBD lebih lanjut.

"Hasil koordinasi didapati bahwa warga bersedia disediakan tempat evakuasi sementara, lokasinya dipandang lebih aman dan tidak jauh dari rumahnya," tambah Rochim.

3. Digunakan saat hujan tiba

Alarm EWS yang ada di lokasi titik rawan longsor Kota Batu. Dok/Pusdalops

Rochim mengakui bahwa lokasi evakuasi tersebut baru akan digunakan ketika hujan tiba. Sementara ketika tidak hujan, masyarakat tetap diperbolehkan untuk menempati rumah mereka namun tetap diminta waspada terhadap tanda-tanda tanah bergerak.

"Untuk tempat evakuasi akan digunakan warga saat terjadi cuaca hujan, alarm EWS berbunyi, atau adanya kebijakan perintah dari Sistem Komando Siaga Darurat Bencana untuk melakukan evakuasi," sambungnya. 

Baca Juga: Malang Rawan Banjir Kiriman, BPBD Fokus Edukasi Warga Bantaran Sungai

Berita Terkini Lainnya