Ibu di Malang Bunuh Anaknya Lalu Gantung Diri

Korban punya utang sebesar Rp1,8 juta

Malang, IDN Times - Warga di Dusun Karangan, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang digegerkan dengan kematian 2 warganya, Mujiati dan putrinya Aqila. Mujiati ditemukan tewas gantung diri, sementara Aqila tewas karena kehabisan darah akibat luka sayatan di pergelangan tangannya.

Kejadian ini langsung menjadi perhatian Satreskrim Polres Malang yang langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Jajaran Satreskrim Polres Malang juga memasang garis polisi di rumah Mujiati untuk selanjutnya dilain olah TKP yang dipimpin oleh Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro dan Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar.

1. Tetangga korban menceritakan kronologi kejadian berdarah di rumah Mujiati

Ibu di Malang Bunuh Anaknya Lalu Gantung DiriPolisi saat melakukan olah TKP di rumah Mujiati. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tetangga korban, Joko Harupan menceritakan jika kedua korban sudah ditemukan tewas pada Jumat (21/07/2023) pada pukul 07.00 WIB. Para tetangga korban awalnya curiga karena kondisi rumah sangat sepi dan masih terkunci, padahal biasanya penghuni rumah sudah melakukan kegiatan sehari-hari sejak pagi. Karena penasaran, warga didampingi ketua RT setempat mencoba masuk dengan mencongkel jendela.

Usaha tersebut ternyata cukup sulit, pasalnya lubang jendela rumah Mujiati yang kecil. Akhirnya mereka meminta seorang anak untuk masuk ke dalam rumah lewat lubang jendela tersebut. Alangkah terkejutnya saat di dalam mereka sudah melihat Mujiati dan Aqila susah tewas di dalam rumahnya sendiri.

"Kita menduga kalau Aqila meninggal terlebih dahulu karena disayat pergelangan tangannya hingga tewas bersimbah darah olrh ibunya sendiri. Kemudian baru Mujiati bunuh diri dengan gantung diri," terangnya saat dikonfirmasi di TKP.

Joko mengatakan kalau Aqila yabg masih berusia 3 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya. Sementara Mujiati gantung diri di dalal dapur. Kemudian warga langsung melaporkan kejadian ini pada Polsek Karangploso, dan hinggap berita ini ditayangkan, polisi masih melakukan olah TKP.

Baca Juga: Nasabahnya Jadi Korban Phising, Begini Jawaban BRI Malang

2. Mujiati diduga melakukan hal nekat karena terlilit utang

Ibu di Malang Bunuh Anaknya Lalu Gantung DiriPolisi saat melakukan olah TKP di rumah Mujiati. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Joko melanjutkan, jika belakang Mujiati memang memiliki masalah hutang piutang. Ia kerap kali didatangi oleh rentenir yang menagih hutang. Rentenir tersebut bahkan menagih dengan cara membentak-bentak. Sehingga diduga Mujiati tidak kuat lagi menahan beban hidupnya.

"Rentenir yang menagih hutang datang langsung ke rumah korban. Bahkan cara menagihnya kasar sambil membentak-bentak," bebernya.

Joko menjelaskan kalau rentenir yang mengejar-ngejar Mujiati adalah rentenir tradisional. Bukan debt kolektor pinjaman online (pinjol) yang tengah hitz.

3. Ketua RT benarkan jika Mujiati tengah terlilit hutang di rentenir

Ibu di Malang Bunuh Anaknya Lalu Gantung DiriTim INAFIS Polres Malang saat tiba di rumah Mujiati. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ketua RT.01/RW.01 Dusun Karangan, Ahmad Toyyib membenarkan kalau belakangan Mujiati memiliki masalah dengan rentenir. Ia bahkan menceritakan kalau rentenir tersebut masih marah-marah kepada Mujiati sehari sebelum ia memutuskan bunuh diri. Ia menduga hal tersebut yang menyebabkan warganya nekad bunuh diri sambil membawa anaknya.

Bahkan, Toyyib menceritakan kalau masih ada rentenir yang databg ke rumah Mujiati saat keduanya ditemukan tewas di dalam rumah. Warga yang tidak bisa menahan emosinya langsung mengamankan rentenir tersebut. Rentenir tersebut memaksa masuk rumah untuk mencari Mujiati yang telah tidak bernyawa.

Ia mengungkapkan jika Mujiati meminjam uang kepada rentenir sebesar Rp1,1 juta. Ia kemudian diwajibkan membayar cicilan ditambah bunga sebesar Rp180 ribu setiap bulannya sebanyak 10 kali. Jadintotal ia harus mengembalikan sebesar Rp1,8 juta.

"Dulu rentenir ini nagihnya di pos, jadi mengganggu warga, kemudian saya bicara baik-baik. Sehingga kemudian nagihnya di rumah Mujiati sendiri, mereka bisa menunggu di depan rumah dari pagi sampai malam," pungkasnya.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Baca Juga: Polres Malang Jawab Alasan Laporan Model B Kanjuruhan Macet

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya