Ibu di Malang Sempat Mencoba Akhiri Hidup 2 Kali

Mujiati baru berhasil setelah percobaan bunuh diri ketiga

Malang, IDN Times - Satreskrim Polres Malang telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian ibu dan anak di Dusun Karangan, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jumat (21/7/2023). 

Hasil olah TKP menunjukkan tidak ada tanda-tanda perampokan di rumah Mujiati. Ia diduga kuat mengakhiri hidupnya sendiri setelah menghabisi nyawa putrinya terlebih dahulu dengan menyayat urat nadinya.

1. Mujiati sempat mencoba akhiri hidup 2 kali

Ibu di Malang Sempat Mencoba Akhiri Hidup 2 KaliMujiati dan anaknya saat dibawa ambulans. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Pihak kepolisian yang melakukan olah TKP menemukan fakta baru bahwa sebelum melakukan gantung diri, Mujiati terlihat telah menyayat urat nadinya sendiri di lengan tangan sebelah kiri. Tapi tampaknya usaha tersebut tidak berhasil, sehingga ia melanjutkan usahanya dengan melakukan gantung diri di dapur rumahnya.

Ini dilakukan setelah ia membunuh anaknya sendiri dengan memotong urat nadi di pergelangan tangannya. Hingga akhirnya putrinya yang masih berumur 4 tahun ini ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya.

"Fakta baru yang ditemukan kalau ibu itu berusaha menyayat nadinya sendiri untuk bunuh diri, tapi gagal. Kemudian ia juga merobek gorden untuk dijadikan tali sarana bunuh diri, ia mengikatkan gorden ke atap kamar, tapi juga gagal karena jarak ke tanah terlalu rendah," terang Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro pada Jumat (21/07/2023).

Pada percobaan ketiga, Mujiati memutuskan untuk gantung diri di dapur. Ia mengikatkan tali pada kayu penyangga atap hingga benar-benar kuat. Di sanalah percobaan bunuh dirinya berhasil.

"Kami tidak menemukan tanda-tanda ada barang berharga yang hilang, kemudian juga tidak ada tanda-tanda pintu atau jendela rusak. Tapi kami masih perlu memastikan waktu meninggal dan penyebabnya dengan autopsi di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar)," jelasnya.

Baca Juga: Ibu di Malang Bunuh Anaknya Lalu Gantung Diri

2. Polisi temukan pisau dapur yang digunakan untuk membunuh Aqila

Ibu di Malang Sempat Mencoba Akhiri Hidup 2 KaliPolisi saat melakukan olah TKP di rumah Mujiati. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Selain itu, Satreskrim Polres Malang juga berhasil menemukan pisau dapur yang diduga digunakan Mujiati untuk membunuh putrinya sendiri, Aqila. Pisau itunjuga yang diduga digunakan Mujiati untuk melakukan percobaan bunuh diri pertama.

"Selain tali, kami juga menemukan sebilah pisau yang digunakan melakukan penyayatan. Pisau itu berada di kamar lokasi jenazah anak perempuan ditemukan," ujarnya.

Pisau tersebut kini telah diamankan untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut. Selain itu, mereka juga mengamankan dokumen utang piutang koperasi, pakaian korban, boneka milik Aqila, dan kain selendang yang diduga Mujiati untuk bunuh diri.

"Kami belum menemukan catatan sebelum kematian atau pesan lainnya. Apakah akan ada catatan atau tidak masih kita perlukan identifikasi," ucap Wahyu.

Baca Juga: Dinkes Kota Malang Baru Temukan 53 Persen Penderita TBC

3. Anak Mujiati ditemukan tewas di dalam kamar

Ibu di Malang Sempat Mencoba Akhiri Hidup 2 KaliPolisi saat melakukan olah TKP di rumah Mujiati. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kanitreskrim Polsek Karangploso, Aipda Eko Nugroho mengungkap kalau putri Mujiati yang baru berusia 3 tahun ditemukan tewas dalam posisi telentang di kamarnya. Ia tewas bersimbah darah setelah nadinya disayat dengan pisau dapur yang ditemukan di dekat jenazahnya. Diduga Mujianti adalah orang yang melakukan tindakan keji tersebut sebelum ikut mengakhiri hidupnya.

"Kondisi anaknya yang masih balita ditemukan di dalam kamar dalam posisi telentang. Karena ditemukan luka sayatan di pergelangan tangan kanan," tuturnya.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya