Melihat Pembangunan Kota Malang pada Era Kolonial Belanda
Alami perkembangan pesat semasa Era kolonial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kota Malang terus mengalami perkembangan. Tidak hanya dari segi insfrastruktur, tetapi juga dari sisi pembangunan manusia. Jika diruntut kebelakang, Kota Malang sebenarnya sudah sangat modern, bahkan sejak era kolonial. Saat itu, perkembangan pembangunan Kota Malang paling pesat jika dibandingkan kota-kota lainnya. Berbagai tahapan dilalui dalam pembangunannya hingga menjadi salah satu kota metropolitan seperti saat ini.
1. Pembangunan dimulai tahun 1914
Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM), Reza Hudianto menjelaskan bahwa pemerintah Belanda menyiapkan 8 tahapan pembangunan atau bouwplan pada kurun waktu 1914-1940. Menurut Reza, arsitek asal Belanda yang bernama Herman Thomas Karsten adalah orang yang merancang model pengembangan Kota Malang. Ia membuat desain dengan mempertimbangkan gunung-gunung serta Sungai Brantas yang membelah kota.
Setelah membuat rancangan maka pada tahun 1914, proyek Bouwplan I pun dimulai. Pada proyek Bouwplan I, pemerintah Belanda melakukan perluasan dengan membangun sebuah area perumahan baru yang dinamakan Oranjebuurt (daerah oranye).
Pembangunan ini meliputi beberapa kawasan yang dahulu diberi nama anggota kerajaan Belanda seperti Wilhelmina straat (sekarang Jalan Dr Cipto), Juliana straat (sekarang Jalan RA Kartini), Emma straat (sekarang Jalan dr Sutomo), Willem straat (sekarang Jalan Diponegoro), Maurits straat (sekarang Jalan MH Thamrin), dan Sophia straat (sekarang Jalan Cokroaminoto).
"Saat itu Kota Malang boleh dikatakan mengalami akselerasi perkembangan yang luar biasa. Bahkan disebutkan merupakan yang tercepat di Jawa," katanya Sabtu (13/8/2022).
Baca Juga: Babat Lamongan, Dulu Pernah Jadi Pusat Pemerintah Belanda
Baca Juga: Ikon Kota Malang, Menguak Sejarah Berdirinya Tugu Kemerdekaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.