TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pihak Sekolah Sebut Perundungan Anak Terjadi di Luar Jam Sekolah

Tidak ada laporan dari siswa ke sekolah 

SD Negeri Jenggolo 1 di Kepanjen. Dok/istimewa

Malang, IDN Times - Pihak sekolah SDN Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, akhirnya angkat bicara mengenai adanya perundungan yang melibatkan murid sekolah mereka. Peristiwa dugaan perundungan itu dilakukan oleh siswa kelas 6 SD dengan korban kelas 2 SD pada Jumat (11/11/2022). Akibat dari kejadian tersebut, korban yang diketahui berinisial MW sempat mengalami kritis dan dirawat di RSI Gondanglegi. 

Baca Juga: Sempat Kritis, Kondisi Anak Korban Perundungan Berangsur Membaik  

1. Tidak terjadi saat jam sekolah

Situasi sekolah SDN Jenggolo 1, Kepanjen. Dok/istimewa

Wakil Kepala Sekolah SDN Jenggolo, Andik Sujatmiko menjelaskan bahwa peristiwa dugaan perundungan itu tidak terjadi pada saat jam sekolah. Karena antara kelas 2 dan 6 SD, jam pulang sekolahnya berbeda. Siswa kelas 2 pulang lebih dahulu sekitar pukul 10.00 WIB. Lalu kelas 6 pulanh dua jam lebih lambat yakni pukul 12.00 WIB. Kemudian tidak ada laporan dari siswa ke sekolah mengenai peristiwa itu. 

"Kami tidak tahu kejadiannya, itu di luar sekolah dan tidak ada laporan dari siswa," terangnya Jumat (25/11/2022). 

2. Tahu dari kepolisian

Ilustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih jauh, terkait peristiwa dugaan perundungan uang dialami MW baru diketahui sekolah setelah ada petugas dari Polres Malang yang datang pada Sabtu (12/11/2022). Berdasar penjelasan dari kepolisian, lokasi tempat kejadian dugaan perundungan berada di luar area sekolah. Tepatnya sekitar 300 meter sisi selatan sekolah atau dekat dengan Bendungan Sengguruh. 

"Kami tahunya dari Bhabinkamtibmas yang datang. Mereka bilang ada pengeroyokan siswa kami di Bendungan Sengguruh. Area itu berada di luar sekolah," imbuhnya. 

3. Sekolah terapkan pengawasan ketat

SD Negeri Jenggolo 1 di Kepanjen. Dok/istimewa

Selama ini, Andik mengatakan bahwa sekolah telah melakukan pengawasan ketat ke para siswa selama berada di area sekolah. Juga menyampaikan edukasi kepada semua siswa bahwa jika ada yang mengalami aksi tersebut bisa melapor ke guru. 

"Kami telah menerapkan sekolah ramah anak dan menyosialisasikan cyber bullying. Anak yang mengalami kenakalan bisa melaporkan ke bapak ibu guru," sambungnya. 

Baca Juga: Ibu Korban Perundungan di Malang Pengin Pelaku Dihukum

Verified Writer

Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya