Mengenal Tradisi Mantu Kucing, Ritual Tolak Bala Warga Banyuwangi
Kucing bernama Slamet dan Rahayu dengan walinya Joko Tirto
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Selain ada berbagai suku dan budaya, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiki beragam tradisi yang serat makna warisan leluhur. Ada beberapa tradisi yang terbilang unik dan bahkan tidak masuk akal. Salah satu tradisi yang unik di Kabupaten berjuluk Bumi Blambangan ini adalah tradisi mantu kucing. Tradisi ini adalah sebuah ritual meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat adat setempat.
1. Calon pengantin adalah sepasang kucing
Tradisi mantu kucing ini biasa dilakukan oleh warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Setiap tahunnya tradisi ini selalu dilakukan di saat musim kemarau tiba. Kemarau panjang tentunya akan membawa dampak bagi banyak masyarakat setempat. Tanaman mengering, sumber air mengecil, keprluan perawatan pertanian meningkat dan berbagai dampak lainnya. Terakhir kali, tradisi mantu kucing ini dilakukan pada pertengahan 2022 lalu.
Sesuai namanya, tradisi ini akan menikahkan dua ekor kucing sebagai simbol ritual. Sesuai tradisinya, masyarakat akan memilih sepasang kucing untuk dinikahkan. Prosesnya bukan seperti pernikahan manusia yang mengucapkan ijab qobul, melainkan kucing akan diarak menuju sumber mata air di desa setempat.
Pengarakan pun tidak boleh dilakukan bersama, kedua kucing harus dipertemukan dari dua arah yang berbeda. Keduanya akan dipertemukan di sebuah mata air yang biasa disebut Umbul Sari dan selanjutnya dimandikan bersama.
Baca Juga: Musim Hujan Saatnya Berburu Jamur Trucuk di Lembah Raung Banyuwangi
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Kuliner Legendaris di Banyuwangi