TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga BBM Naik, Wisata di Banyuwangi Sepi Pengunjung

Minat keluyuran warga mulai berkurang karena BBM mahal

Pulau Merah Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Naiknya harga BBM sejak beberapa hari lalu mulai berdampak terhadap banyak sektor perekonomian di Indonesia. Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur misalnya, sejumlah pengelola destinasi wisata mulai mengeluh lantaran sepinya pengunjung yang disebabkan kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Warung Makan Menu Lokal Banyuwangi

1. Berawal sejak padatnya jadwal kegiatan Agustusan

Karnaval Agustusan di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Ketua Asosiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Banyuwangi, Abdul Azis menyatakan, bahwa penurunan jumlah wisatawan ini dimulai sejak bulan Agustus kemarin. Tepat di mana minat mayoritas masyarakat Banyuwangi tersedot ke semarak acara Agustusan. Seperti gerak jalan atau karnaval kebudayaan. Maklum, sudah 2 tahun lamanya kegiatan Agustusan tidak digela dengan alasan Covid-19.

"Mulai ada penurunan sejak Agustus kemarin, karena mungkin memang banyak rangkaian kegiatan HUT. Setelah Agustus dihantam lagi dengan kenaikan BBM," kata Aziz, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Warga Desa di Banyuwangi Protes, Ribuan Data Penerima Bansos Terhapus

2. Harga travel dan paket wisata juga naik

https://www.instagram.com/novemlawalata/

Selain mengurangi minat keluyuran wisatawan lokal, Aziz menilai naiknya harga BBM juga berdampak terhadap kebijakan pengusaha jasa perjaanan. Di Banyuwangi, para pemilik travel banyak yang telah menaikan tarif travel. Termasuk mengubah harga paket plesiran ke Banyuwangi sedikit lebih mahal. Kenaikan inilah yang dinilai Aziz sebagai salah satu faktor minimnya kunjungan saat ini.

"Otomatis kan, harga BBM naik sehingga travel agen melakukan evaluasi untuk tarif, pasti naik juga," jelas Aziz.

Berita Terkini Lainnya