TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala Sekolah Pelaku Cabul di Banyuwangi Ternyata Penggemar Porno

Polisi mendorong korban lainnya berani bersuara..

Tersangka pencabulan di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Terjerat kasus pencabulan sejumlah siswi di bawah umur, MK (48) dipastikan bakal menjalani masa tuanya di dalam penjara. Guru sekaligus Kepala Sekolah dan juga Ketua Yayasan di Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, ini terancam pidana kurungan maksimal 20 tahun.

MK ditetapkan sebagai tersangka setelah mengakui perbuatan bejatnya kepada siswinya sendiri. Menurut keterangan polisi, sejauh ini ada 3 korban yang berani melapor. Diduga kuat, masih ada lagi korban namun takut untuk buka suara. Belakangan diketahui bahwa MK hobi nonton film porno.

"Berdasarkan informasinya masih ada (korban) lagi. Itu tidak menutup kemungkinan, maka kita tetap memproses jika ada laporan lagi yang masuk," kata Wakasat Reskrim Polresta Banyuwangi AKP Badrodin Hidayat, Kamis (19/1/2023).

1. Kepala Sekolah kecanduan film biru

Ilustrasi film biru. (IDN Times/ Agung Sedana)

Setelah menjalani pemeriksaan, ada beberapa fakta yang terkuak dari kasus pencabulan Kepala Sekolah ini. Salah satunya yakni kebiasaan buruk tersangka yang suka mengoleksi dan menikmati film-film porno. Kepada polisi MK mengaku, inilah alasan tersangka yang mendorongnya melakukan tindakan cabul.

"Pelaku ini sering menonton film atau video tidak senonoh yang kemudian mendorongnya untuk melakukan kejahatannya," ungkap Hidayat.

Kebiasaan MK menonton film ini bahkan dapat dikatakan cukup parah. Dalam sehari, MK bahkan bisa menonton hingga sejumlah film sekaligus. 

"Pelaku mengaku tergiur setelah menyaksikan film tersebut. Status pelaku ini masih berkeluarga. Punya istri dan anak," jelasnya. 

2. Sejak 2016 hingga 2022

Ilustrasi Pelaku Pidana (IDN Times/Mardya Shakti)

Hidayat menyebut, pencabulan dilakukan oleh MK kali pertama pada tahun 2016. Saat itu, dua korbannya masih kelas 1 SD. Peristiwa itu terus berlanjut hingga tahun 2018. Sedangkan korban yang ketiga, adalah bocah 9 tahun yang dicabuli oleh MK di akhir tahun 2022.

"Dua laporan lainnya menyusul setelah ada yang berani lapor duluan. Pelaku ini melakukan aksinya terpisah di TKP berbeda," kata Hidayat.

Menurutnya, pelaku kebanyakan melakukan tindakan asusila tersebut di ruang guru saat pulang sekolah. Disitu, pelaku dengan leluasa mencabuli korban. Lebih mirisnya, salah satu korban bahkan dicabuli di tepian jalan.  

Baca Juga: Miris, Kepala Sekolah di Banyuwangi Cabuli 9 Siswi di Ruang Kantor

Verified Writer

Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya