Sidak Sembako, Sutiaji Fokus pada Harga Minyak Goreng

Malang, IDN Times - Wali Kota Malang, Sutiaji melakukan sidak ke beberapa lokasi penjualan bahan pokok. Setidaknya, ada empat titik yang didatangi Sutiaji mulai dari Pasar Klojen, agen beras, Bulog dan Depo Pertamina. Dari masing-masing titik yang didatangi, Sutiaji langsung melakukan pengecekan stok kebutuhan pokok untuk Nataru. Salah satu yang menjadi perhatian utamanya adalah soal harga minyak gorang yang terus melangit.
1. Ada sedikit kenaikan pada beberapa kebutuhan
Usai melakukan sidak, Sutiaji menjelaskan bahwa untuk kebutuhan pokok konsumsi memang ada beberapa yang mengalami kenaikan. Beberapa kebutuhan konsumsi seperti cabai rawit, cabai besar, kentang, daging, telur hingga gula pasir memang ada kenaikan. Namun, dirinya menyebut bahwa kenaikan yang terjadi masih cukup terkendali dan masih dalam batas wajar.
"Sebenarnya kenaikan yang terjadi ini bukan karena faktor Nataru saja. Tetapi juga karena sekarang perekonomian mulai tumbuh," papar Wai Kota Malang, Sutiaji, Senin (13/12/2021).
2. Minyak goreng yang paling mengkhawatirkan
Lebih jauh, Sutiaji menambahkan bahwa saat ini, kondisi yang saat ini sedikit mengkhawatirkan adalah minyak goreng yang harganya memang mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan ekspor bahan baku meningkat setelah harga meningkat.
Terkait hal tersebut, Sutiaji menyebut bahwa Pemkot Malang tak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya bisa menyampaikan kepada pusat agar sebisa mungkin diambil kebijakan agar harga bisa kembali stabil dan stok kembali banyak.
"Kami di daerah sifatnya hanya bisa menginformasikan ke pusat. Jadi sementara kami menunggu dari pusat," tambahnya.
3. Desak pemerintah kurangi ekspor
Selain itu, Sutiaji juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Malang sudah berupaya mendesak pemerintah pusat, utamanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum melakukan ekspor. Pasalnya kebutuhan dalam negeri juga masih tinggi.
"Kalau untuk minyak memang barangnya lebih mahal karena imbas pasar ekspor. Jadi saat ini banyaj suplai yang dilepas ke luar," sambungnya.
Baca Juga: Telur dan Minyak Goreng Sumbang Inflasi Terbesar di Jember
4. Minta ada penambahan stok untuk bahan bakar
Selain kebutuhan konsumsi, Sutiaji juga melakukan pengecekan di Depo Pertamina di Jl Halmahera, Kota Malang. Dirinya ingin memastikan kebutuhan bahan bakar juga aman selama Nataru. Berdasarkan laporan dari Pertamina, Sutiaji menyebut bahwa stok bahan bakar masih mencukupi. Namun demikian tetap meminta adanya penambahan stok untuk antisipasi. Terlebih dengan dibatalkannya PPKM level 3, maka mobilitas masyarakat selama Nataru dipresdiksi bakal lebih meningkat.
"Selama Nataru kemungkinan nanti wisatawan-wisatawan akan menyerbu daerah-daerah wisata. Termasuk juga di Kota Malang. Jadi kami minta penambahan untuk antisipasi," katanya.
Sementara itu, Fuel Manager Terminal Pertamina Malang, Sidhi Pratomo menyebut bahwa saat ini stok bahan bakar masih mencukupi. Terminal Pertamina Malang memiliki 10 tangki timbun dengan kapasitas 7.200 kiloliter. Jumlah tersebut masih bisa mencukupi seluruh kebutuhan BBM di wilayah kerja Terminal Pertamina Malang yang meliputi Malang Raya, Blitar, Kediri dan sebagian wilayah Lumajang.
"Stok sudah kami sampaikan aman untuk bahan bahan bakar," tandasnya.
Baca Juga: Pemerintah Cabut Larangan Minyak Goreng Curah Permanen!