TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tekanan Semburan Minyak Mentah di Kutisari Meningkat

Semoga segera berhenti

IDN Times/Fitri Madia

Surabaya, IDN Times - Semburan minyak mentah di Kutisari Indah Utara III/19, Tenggilis Mejoyo, Surabaya kini bercampur air dengan tekanan lebih besar. Namun, hingga kini belum ada keterangan resmi atas perubahan kondisi semburan yang timbul sejak Senin lalu (23/9).

1. Tekanan semburan meningkat disertai air

IDN Times/Fitira Madia

Berdasarkan pantauan IDN Times, semburan minyak tersebut tampak begitu aktif dengan gelembung-gelembung. Salah satu petugas Linmas yang berjaga di rumah tersebut, Herlambang, mengatakan bahwa semburan tersebut tekanannya meningkat dan disertai campuran air.

"Sejak kemarin (Kamis) seperti ini. Bukan semburan baru. Cuma tekanannya saja meningkat," ujarnya sembari menunjukkan titik semburan kepada IDN Times, Jumat (27/9).

Baca Juga: DLH Surabaya Pantau Potensi Pencemaran Semburan Minyak Kutisari

2. Gas metana meningkat

IDN Times/Fitria Madia

Perubahan kondisi ini pun langsung ditinjau oleh Perusahaan Gas Negara (PGN). Petugas survei, Arihan Rohandi menjelaskan bahwa memang terjadi peningkatan kadar gas metana dari yang semula 40 persen, kini jadi 80 persen.

“Metana ada kenaikan, sekarang kandungannya 80 persen, 20 ribu ppm. Di bawah 100 ppm masih aman. Pasti mudah terbakar, karena ada metana,” tuturnya usai melakukan pemeriksaan menggunakan laser minimethane.

3. Masih menganalisis sampel

IDN Times/Fitria Madia

Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi atas kejadian tersebut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Surabaya masih menyerahkan sampel minyak ke Pertamina untuk diteliti lebih lanjut.

"Untuk kandungan, kami dibantu Pertamina untuk menganalisisnya. Sampel kami kirim hari ini," ujar Kepala Seksi Pemantauan dan Pengendalian Kulaitas Lingkungan Hidup, DLH Ulfiani Ekasari ketika dihubungi IDN Times.

Baca Juga: Ahli Geologi ITS Sebut Semburan di Kutisari adalah Minyak Mentah

Berita Terkini Lainnya