TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelar Aksi di Depan Grahadi, HMI Cabang Surabaya Suarakan 9 Tuntutan

Aksi berlangsung sekitar 1 jam

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Surabaya turun ke jalan untuk menyuarakan 9 tuntutan kepada pemerintah, Selasa (24/9). Aksi digelar di depan Gedung Negara Grahadi.

Sayangnya, aksi tersebut tak berlangsung lama. Aksi yang dimulai pukul 14.00 WIB itu telah berakhir sekitar pukul 15.00 WIB. Massa membubarkan diri dan lalu lintas Jalan Gubernur Suryo kembali lancar.

1. Diikuti ratusan massa

IDN Times/Fitria Madia

Ratusan massa HMI memadati Jalan Gubernur Suryo sejak pukul 14.00 WIB. Mereka terlihat membawa bendera-bendera hijau-hitam berlambangkan HMI. Mereka juga menyertakan poster dan spanduk yang berisikan tuntutan mereka.

"Pada aksi hari ini, HMI turun dari elemen cabang Surabaya. Kami mengundang elemen seluruh kampus negeri dan swasta untuk turun bersama HMI Surabaya," ujar Ketua HMI Cabang Surabaya Andik Setiawan.

Baca Juga: Brigadir Nabil Terkena Lemparan Saat Amankan Unjuk Rasa di Malang

2. Sampaikan beberapa tuntutan, mulai RKUHP hingga Karhutla

IDN Times/Fitria Madia

Mereka membawa 9 tuntutan yang diberi nama Senturi (Sembilan tuntutan rakyat Indonesia). Berbagai macam isu dibawa, mulai ketidakpercayaan terhadap KPK, peninjauan ulang RKUHP dan RUU Koperasi, dan penyelesaian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

"Banyak pasal-pasal karet yang bisa melemahkan kita, melemahkan masyarakat. Seakan-akan hukum ini tumpul ke atas tajam ke bawah," lanjut Andik.

3. Minta KPK kerja secara profesional

IDN Times/Fitria Madia

Pada aksi ini, HMI juga meminta KPK agar bekerja secara profesional dan tidak tebang pilih. Andik menilai, indikasi tebang pilih tersebut terjadi selama proses penyidikan kasus hingga penetapan tersangka korupsi.

"Mekanismenya kami soroti. Jangan sampai terkesan berpolitik. Terindikasi seakan-akan berpolitik. Saya gak mau bilang itu berpolitik, karena saya gak tahu kebenarannya. Tapi ada indikasi demikian," tuturnya.

Baca Juga: Kembali Gelar Aksi, Massa Paksa Masuk ke Dalam Gedung DPRD Kota Malang

Berita Terkini Lainnya