4 Fakta dan Sejarah Gedung Internatio, Saksi Bisu Perang 10 November
Jangan pernah lupakan sejarah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Siapa sangka, gedung megah nan artistik di Jalan Jayengrono Surabaya menyimpan sejarah dan awal mula julukan Kota Pahlawan. Gedung yang terbengkalai itu memiliki nama resmi Internationale Crediten Handelvereeniging ini. Kini, bangunan tersebut dikenal masyarakat dengan nama Gedung Internatio.
Gedung ini rupanya telah dibangun jauh sebelum meletusnya peperangan, yakni sejak tahun 1850. Gedung Internatio kini digunakan sebagai markas salah satu organisasi kemasyarakatan. Meski demikian, fakta bahwa gedung ini merupakan saksi bisu penyebab peristiwa 10 November 1945 tak akan pernah hilang. Berikut fakta lengkapnya.
Baca Juga: Mengenal Sosok KH. Masjkur, Ulama Malang di Pertempuran 10 November
1. Saksi bisu pertempuran tiga hari Surabaya
Melansir situs resmi cagarbudaya.kemdikbud.go.id, Gedung Internatio menjadi jujugan pertama tentara sekutu setelah sampai di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Peristiwa ini terjadi pada Oktober 1945, tepat setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Tanpa seizin pimpinan Indonesia, tentara sekutu yang datang langsung membebaskan tawanan Belanda dan menguasai banyak gedung di Surabaya. Langkah semena-mena ini, tentunya menyinggung para pejuang Surabaya. Mereka kemudian mengepung tempat-tempat yang didiami Inggris, meski tanpa persenjataan yang memadai.
Pertempuran pun tak terelakkan lagi. Perselisihan dan gencatan senjata antara Inggris dan Indonesia terjadi selama tiga hari, yakni 28-30 Oktober 1945 di beberapa titik kota Surabaya, termasuk di Gedung Internatio.
Baca Juga: Riwayat Perjuangan KH Masjkur, Tokoh NU yang Jadi Pahlawan Nasional
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.