Datangi Kanjuruhan, Komisi 3 DPR RI Kawal Perkembangan Kasus

Malang, IDN Times - Komisi 3 DPR RI melakukan sidak langsung ke Stadion Kanjuruhan, Kamis (13/10/2022). Kedatangan mereka secara langsung itu untuk melihat kondisi lokasi kejadian tragedi. Mereka ingin tahu apakah fakta yang sudah terungkap ke publik sejauh ini sudah sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan atau tidak.
1. Ingin fakta sebenarnya bisa terungkap
Anggota Komisi 3 DPR RI, Arteria Dahlan menjelaskan bahwa ia ingin peristiwa tersebut bisa terbuka seterang-terangnya agar pihak yang bersalah bisa mendapatkan hukuman yang setimpal. Ia juga akan melihat bagaimana prosedur SOP pengambilan kebijakannya seluruh stakeholder terkait penyelenggaraan persepakbolaan 1 Oktober itu.
"Sehingga bisa dilihat nanti di mana ada kesalahan dan penyimpangannya," katanya Kamis (13/10/2022).
Setelah kejadian ini, Arteria meminta agar tidak ada satu nyawapun hilang atas nama sepak bola. Menurut dia, peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan bukan lagi atas nama sepak bola. Namun, murni kesalahan SOP pengendalian masa.
"Siapapun yang bertanggung jawab akan kita letakkan proporsional supaya ada kemanfaatan dari serangkaian proses yang sudah hampir dua minggu ini menyita perhatian publik ini," imbuhnya.
Baca Juga: 3 Polisi Tersangka Kanjuruhan Jalani Pemeriksaan
2. Investigasi harus mendalam
Tak hanya itu saja, Arteria mempertanyakan apakah peristiwa tersebut hanya cukup dengan pertanggungjawaban dengn mencopot beberapa pejabat kepolisian saja serta menetapkan 6 orang lainnya sebagai tersangka. Sementara ada cukup banyak hal yang berkaitan dengan pertandingan tersebut.
"Perlu diketahui juga main siang sama malam itu beda. Main malam itu jelas pertama penonton pasti lebih banyak. Potensi ratingnya juga lebih tinggi. Kemudian dengan kondisi stadion penuh suporter Aremania, kok bisa skor berakhir 2-3. Saya bukan katakan ada perjudian tapi indikasi ini harus juga dicermati," sambungnya.
Terlepas dari itu, Arteria menyebut bahwa peristiwa ini harus benar-benar digali sedalam-dalamnya. Agar hasil investigasi yang keluar nantinya sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Karena dalam pertandingan suporter tidak boleh disalahkan. Karena mereka berada di dalam stadion dan membayar tiket.
"Kalau misal ada yang mengatakan miras masuk stadion, itu bukan salahnya suporter. Salahnya ada di pengamanan kenapa bisa sampai masuk. Kemudian dugaan tiket tidak disobek dan dijual lagi, hal-hal semacam itu juga harus dicermati dan diselidiki secara seksama," jelasnya.
3. Minta semua pihak tak gegabah keluarkan statemen
Sementara itu, terkait gas air mata, Arteria meminta untuk pihak kepolisian tidak terburu-buru menyatakan gas air mata tidak berbahaya tanpa ada kajian yang jelas. Karena apa yang terjadi di memang dipicu dari tembakan gas air mata ke tribun.
"Kami meminta agar jangan mengeluarkan statemen tanpa ada kajian yang jelas. Karena narasi yang kurang pas itu justru cenderung menyakiti suporter," pungkasnya.
Baca Juga: 3 Polisi Tersangka Kanjuruhan Jalani Pemeriksaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.