60 Brand dari 10 Negara Ramaikan Pameran Industri Kayu di Surabaya

- Lebih dari 60 perusahaan industri kayu dan woodworking dari 10 negara meramaikan pameran Indonesia Forestry and Woodworking Machinery Expo (Indonesia Expo) 2025 di Surabaya.
- Kinerja ekspor produk kayu Indonesia menunjukkan tren positif di awal tahun 2025, dengan nilai ekspor mencapai 3,23 miliar Dolar dan volume mencapai 4,32 juta ton hingga Maret 2025.
- Indowood Expo 2025 hadir sebagai platform strategis untuk mendukung pertumbuhan industri kayu di Indonesia, dengan tujuan memperluas jaringan kemitraan bisnis serta membangun kolaborasi yang solid guna memperkuat daya saing produk kayu Indonesia di kancah global.
Surabaya, IDN Times - Lebih dari 60 perusahaan industri manufaktur kayu dan woodworking dari 10 negara meramaikan pameran Indonesia Forestry and Woodworking Machinery Expo (Indonesia Expo) 2025 yang digelar di Grand City Hall, Surabaya mulai Kamis (19/6/2025) hingga Sabtu (21/6/2025). 10 negara tersebut di antaranya China, Taiwan, Singapore, Indonesia, Vietnam, Thailand, Rumania, Australia, Denmark dan Canada.
Pameran yang diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Dyandra Promosindo, dan Pablo Publishing & Exhibition ini menyediakan platform bagi para pelaku di industri kayu Indonesia untuk menampilkan praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan, inovasi terbaru dalam produk kayu, serta teknologi mesin paling mutakhir dalam industri woodworking.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Putu Juli Ardika mengatakan kinerja ekspor produk kayu Indonesia, menunjukkan tren positif di awal tahun 2025. Nilai ekspor produk kayu Indonesia memiliki indeks sebesar 3,23 miliar Dolar dengan volume mencapai 4,32 juta ton tercatat hingga Maret 2025 ini.
"Tidak hanya itu, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Mei 2025 juga turut mengalami kenaikan, mencapai angka 52,11, meskipun mengalami penanjakan, upaya berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor ini tetap perlu disiapkan," ujarnya.
Oleh karena itu, Indowood Expo 2025 hadir sebagai platform strategis, untuk mendukung pertumbuhan industri kayu di Indonesia. Pihaknya pun mendukung dan mendorong para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan usahanya, baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun ekspor.
"Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat besar, dan untuk itu kami menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Indowood Expo yang telah menjadi wadah fasilitasi yang dapat dimanfaatkan sepenuhnya, sekaligus menjadi fondasi dalam pengembangan industri mesin dan peralatan kayu di Indonesia, serta perluasan pasar produk furnitur dalam negeri," kata dia.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur menambahkan penyelenggaraan Indowood Expo 2025 menjadi komitmen HIMKI dan Dyandra Promosindo dalam mendukung kemajuan industri kayu dan furnitur di Indonesia. Ia berharap, acara tersebut dapat mendorong pertumbuhan industri kayu di Jawa Timur.
"Kami berharap acara ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan industri, khususnya di wilayah Jawa Timur sebagai pusat produksi furnitur terbesar kedua di Indonesia," sebutnya.
Dengan menempati area seluas 4.000 meter persegi dan melibatkan berbagai pelaku industri, pameran ini berperan sebagai platform strategis untuk mendorong pertukaran pengetahuan, memperluas jaringan kemitraan bisnis, serta membangun kolaborasi yang solid guna memperkuat daya saing produk kayu Indonesia di kancah global.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung menyatakan Indowood Expo 2025 dapat menjadi sebuah momentum untuk mendorong langkah maju bagi industri manufaktur kayu di Indonesia.
“Melalui Indowood Expo 2025 dapat tercipta berbagai kolaborasi baru, pertukaran pengetahuan, dan tentu saja kesempatan bisnis yang mampu membawa industri mebel indonesia naik ke level yang lebih tinggi, baik dari sisi kualitas, produktivitas, ma upun daya saing global," pungkas dia.