Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Kronologi Bus Arema FC Terkepung di Sleman

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Twitter/aremafcofficial)

Malang, IDN Times - Malam mencekam dialami oleh skuat Arema FC usai pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman pada Kamis (26/01/2023). Pasalnya, mereka mendapatkan teror dan serangan dari orang-orang misterius di luar stadion.

Bus yang mereka tumpangi diadang sekelompok orang dan dilepari batu dari pinggir jalan. Akibatnya, kaca depan bus mengalami retak, kaca bagian belakang sebelah kiri pecah cukup parah, kemudian kaca di sisi kanan juga rusak.

Malam itu menjadi malam yang horor bagi pemain, pelatih, dan staf official. Pasalnya beberapa pemain, pelatih, dan assiten pelatih mengalami luka-luka akibat lemparan batu dan serpihan kaca bus.

1. Kronologi dari Manajer Tim Arema FC

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Instagram/wiebie_andriyas76)

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas menceritakan kronologi kejadian mengerikan tersebut. Menurutnya kondisi stadion usai peluit panjang dibunyikan sudah tidak kondusif. Pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Stadion Maguwoharjo meminta skuat Arema FC tidak keluar stadion terlebih dahulu, mereka harus menunggu beberapa waktu sampai kondisi di luar stadion reda.

"Sebenarnya kita sudah mau keluar (stadion), tapi disuruh balik sama panpel. Awalnya memang disuruh menunggu sampai suporter (Slemania) pulang," bebernya saat dikonfirmasi pada Jumat (27/01/2023).

Meskipun sudah menunggu selama satu jam, ternyata suporter yang menunggu tim Singo Edan keluar tidak kunjung pulang. Mereka tetap menduduki sekitar lapangan parkir stadion di mana bus yang ditumpangi Bagas Adi dan kawan-kawan berada.

Karena sudah terlalu lama, akhirnya skuat Arema FC memutuskan nekat keluar stadion dengan pengawalan dari pihak kepolisian. Namun, ternyata jumlah suporter yang mengadang jauh lebih banyak dari yang diperkirakan.

"Mereka suporter gak ada yang pulang. Nereka menunggu kita keluar stadion, lalu setelah kita keluar langsung diserbu," ucap bos NZR Group tersebut.

2. Pemain dan pelatih mengalami luka-luka

Bus Arema FC jadi korban serangan oknum tak bertanggung jawab. (IDN Times/Istimewa)

Akibat kejadian tersebut, beberapa pemain dan staff pelatih mengalami luka-luka. Wiebie mengatakan jika dari pemain yang mengalami luka adalah Dendi Santoso, Adilson Maringa, dan Achmad Figo. Sementara dari staff pelatih adalah Kuncoro.

Ketiga pemain Singo Edan mengalami luka di bagian tangan karena serpihan kaca bus yang pecah. Sementara Kuncoro mengalami luka ribek di lutut sehingga haris dilarikan ke IGD rumah sakit terdekat untuk menjalani operasi kecil.

"Assisten pelatih mengalami luka robek di lutut. Kemarin di rumah sakit harus dijahit dengan 8 jahitan," bebernya.

3. Kalah dari tuan rumah

Pemain Arema, Muhammad Rafli saat menggiring bola. (Instagram/aremafcofficial)

Belum diketahui motif sebenarnya dari aksi penyerangan pada bus Arema FC. Pasalnya Singo Edan sendiri juga menelan kekalahan dari tuan rumah dengan skor 2-0. Gol dicetak Irkham Zahrul Mila di menit 36 dan Yevhen Bokhashvili di menit 64.

Hasil ini membuat Singo Edan telah menelan 4 kekalahan beruntun sejauh ini. Peringkat mereka juga melorot di klasemen Liga 1 Musim 2022/2023 dari posisi 7 menjadi posisi 9.

"Pertandingan tadi merupakan laga yang sulit, kedua tim bermain bagus, dan kedua tim bermain terbuka. Tapi PSS mampu memenangkan laga, selamat untuk PSS," tandas Muhammad Rafli usai pertandingan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us