Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisah Evan Dimas, Mantan Kapten Timnas U-19 yang Memilih Mendidik SSB di Tulungagung

Potret Evan Dimas (goal.com)
Potret Evan Dimas (goal.com)
Intinya sih...
  • Evan Dimas menjadi pendidik di SSB Saraswati di Tulungagung setelah meninggalkan Persik Kediri
  • Memiliki rencana untuk menjadi pelatih sejak masih aktif bermain, Evan mengedepankan etika dan fair play dalam mendidik siswa
  • Meskipun klub sudah menghubunginya, Evan tetap fokus mendidik siswa di SSB Saraswati daripada pensiun atau gantung sepatu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tulungagung, IDN Times - Nama mantan kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas viral di media sosial beberapa hari terakhir ini. Dalam sebuah video, Evan terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Saat ini Evan memilih menjadi pendidik di SSB Saraswati yang berada di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Meski begitu Evan menolak disebut gantung sepatu atau pensiun. Usai lepas dari Persik Kediri pertengahan musim lalu, Evan banyak menghabiskan waktu di Tulungagung.

1. Sudah berpikir ingin melatih sejak masih aktif bermain

WhatsApp Image 2025-06-15 at 10.40.36.jpeg
Evan Dimas saat mendidik SSB di Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Ditemui usai mendidik siswa SSB Saraswati, Evan mengaku sudah mulai berpikir untuk terjun di dunia kepelatihan sejak masih bersama klub. Saat bergabung bersama Arema FC, Evan sudah banyak berdiskusi dengan Sanggar Sarasawati Nuswantoro yang menaungi SSB tersebut.

Rencana untuk menjadi pelatih terealisasi saat Persik Kediri melepasnya di paruh musim lalu. "Setelah itu saya mengambil lisensi kepelatihan dan mempersiapkan SSB ini," ujarnya, Minggu (15/6/2025).

2. Tak hanya ajari taktik dan skill, tekankan etika dan fair play

WhatsApp Image 2025-06-15 at 13.35.32.jpeg
Evan Dimas saat mendidik SSB di Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Tak hanya mengajari teknik dan skill, dalam SSB Saraswati ini Evan Dimas juga mengedepankan etika dalam dunia sepak bola. Tidak bermain kasar dan selalu menjunjung tinggi fair play menjadi salah satu materi yang diberikan kepada siswa. Mereka juga dibiasakan untuk membersihkan lapangan dari sampah usai berlatih. Materi tersebut tidak lepas dari pengalaman Evan Dimas selama bermain bersama Timnas maupun beberapa klub Liga 1.

"Sepak bola bukan sekedar menang dan kalah, namun ada hal lain yang lebih penting yakni attitude atau etika, menjunjung tinggi fair play juga," terangnya.

3. Enggan disebut gantung sepatu, Evan masih ingin fokus di SSB

WhatsApp Image 2025-06-15 at 10.40.37.jpeg
Evan Dimas saat mendidik SSB di Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Saat ini beberapa klub sudah menghubungi Evan Dimas untuk bergabung di kompetisi musim depan. Namun Evan masih ingin fokus mendidik siswa di SSB Saraswati. Evan juga menolak disebut pensiun atau gantung sepatu. Mantan pemain Arema FC dan Persik Kediri ini lebih memilih membersamai siswanya untuk belajar sepak bola.

"Kalau saya tinggal bermain bagaimana nasib SSB ini, kesannya seperti lepas tanggung jawab," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us