Mengenal Eduardo Perez, Pelatih Baru Persebaya Jelang Liga 1 2025/2026

- Eduardo Perez, pelatih baru Persebaya Surabaya di Liga 1 2025/2026
- Mengawali karier kepelatihan bersama Girona di Spanyol dan menjadi bagian Timnas Indonesia era kepelatihan Luis Milla
- Masuk ke staf kepelatihan Persija Jakarta dan PSS Sleman sebelum bergabung kembali dengan Persebaya pada 2025
Persebaya Surabaya sibuk mempersiapkan diri jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia musim 2025/2026. Mereka bergerak cepat untuk memperkuat tim. Ini dilakukan tim Bajul Ijo salah satunya dengan melepas beberapa pemain serta merekrut pemain baru.
Bahkan, Persebaya tidak hanya fokus pada perombakan pemain, melainkan juga mengubah komposisi staf kepelatihan. Bajul Ijo resmi merekrut Eduardo Perez Moran sebagai pelatih baru di Liga 1 2025/2026. Juru taktik berkebangsaan Spanyol itu didatangkan untuk menggantikan pelatih sebelumnya, Paul Munster.
Untuk kenal lebih jauh, simak profil Eduardo Perez lewat artikel berikut.
1. Mengawali karier kepelatihan bersama Girona di Spanyol

Eduardo Perez merupakan seorang pelatih yang sebelumnya aktif sebagai pemain profesional di posisi kiper. Awal kariernya terjadi bersama CD Logroñés pada 1998. Setelah itu, sepak terjang Perez berlanjut ke beberapa klub asal Spanyol lainnya hingga pensiun pada 2011.
Tidak butuh waktu lama usai gantung sepatu, Eduardo Perez langsung mendapat tawaran pekerjaan di dunia kepelatihan. Ia tertarik dengan tawaran tersebut karena menerima pekerjaan yang diberikan Girona di Spanyol. Di klub berjuluk Blanquivermells tersebut, Perez mengisi posisi pelatih kiper.
2. Menjadi bagian Timnas Indonesia era kepelatihan Luis Milla

Kiprah Eduardo Perez sebagai pelatih kiper Girona berlangsung cukup lama hingga 2013. Selepas itu, dia menganggur. Perez kemudian mendapat pekerjaan lagi bersama Timnas Indonesia U-23 pada 2017.
Bersama pasukan Garuda muda, Eduardo Perez kembali diplot sebagai pelatih kiper dan bekerja pada era kepelatihan Luis Milla. Kebersamaan dua pria berkewarganegaraan Spanyol tersebut terjadi untuk mengarungi SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Sialnya, mereka gagal mempersembahkan prestasi.
Kolaborasi Eduardo Perez dan Luis Milla di Indonesia U-23 menghasilkan medali perunggu SEA Games 2017. Namun, mereka gagal melangkah jauh di Asian Games 2018 karena terhenti pada babak 16 besar. Tak lama berselang, Perez tak lagi bekerja untuk Indonesia berbarengan dengan kepulangan Luis Milla ke Spanyol.
3. Masuk ke staf kepelatihan Persija Jakarta dan PSS Sleman

Reputasi Eduardo Perez tidak meredup setelah berpisah dengan Timnas Indonesia U-23. Dia justru dipercaya menjadi asisten pelatih Persija Jakarta di bawah kepelatihan Julio Bañuelos (Spanyol). Kebersamaan mereka terjadi dalam perhelatan Liga 1 Indonesia 2018/2019 serta berakhir di peringkat ke-10 klasemen.
Setelah meninggalkan Persija pada akhir kompetisi, pamor rekam jejak kepelatihan Eduardo Perez meningkat. Dia naik jabatan menjadi kepala pelatih PSS Sleman di Liga 1 2019/2020. Hanya saja, Perez kala itu gagal memperlihatkan kapasitas terbaiknya karena kompetisi terhenti imbas pandemi COVID-19 yang merebak.
4. Sempat ke Spanyol sebelum gabung Persebaya pada 2025

Eduardo Perez tidak punya pilihan selain meninggalkan Indonesia akibat wabah COVID-19. Alhasil, dia memutuskan pulang ke Spanyol. Perez melanjutkan pekerjaannya sebagai kepala pelatih untuk CP Villarrobledo di kasta ketiga Liga Spanyol 2020/2021.
Pada musim berikutnya, Eduardo Perez turun jabatan. Dia menjadi koordinator tim junior CP Villarrobledo dalam kurun 2021--2022. Lalu, Perez tidak memiliki pekerjaan alias vakum sementara dari dunia kepelatihan sepak bola.
Pada 3 Juni 2025, Eduardo Perez mendapat panggilan kembali ke Indonesia. Dia dipercaya untuk menakhodai Persebaya Surabaya jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia 2025/2026. Perez pun enggan menyia-nyiakan kesempatan tersebut karena dengan senang hati gabung ke Persebaya.
Eduardo Perez akan menggantikan Paul Munster sebagai kepala pelatih Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia musim 2025/2026. Mampukah Eduardo Perez mengambil pekerjaan tersebut dengan mempersembahkan prestasi untuk tim Bajul Ijo?