Malang, IDN Times - Setelah beberapa musim tidak menemukan sosok playmaker yang dibutuhkan untuk membangun serangan. Akhirnya Arema FC mendapatkan sosok playmaker asal Brasil bernama Wilian Moreira da Silva Marcilio.
Pria 27 tahun kelahiran Rio de Janeiro ini sebelumnya memperkuat Naxxar Lions FC di Liga Utama Malta. Selama semusim membela Naxxar Lions FC, ia bermain sebanyak 20 kali dengan mencetak 5 gol dan 5 assist.
Senyum lebar tidak bisa disembunyikan oleh pria berkepal plontos ini saat diperkenalkan sebagai pemain baru Arema FC. Ia merasa sangat senang akan memulai karir sepak bolanya di Indonesia bersama Arema FC.
"Saya senang bergabung dengan tim ini, karena ini adalah tim pertama saya di Indonesia, pertama kali bermain di Liga Indonesia. Harapannya saya bisa membantu Arema untuk bisa sisi penyerangan, untuk playmaker juga," terangnya saat diperkenalkan pada Senin (1/7/2024).
William merasa tidak akan butuh banyak adaptasi karena sudah mempelajari kultur sepak bola Brasil. Ia merasa ada kesamaan antara kedua negara ini, selain itu ia juga mengharapkan dukungan dari Aremania yang terkenal sebagai basis suporter yang besar.
"Sepak bola Indonesia ngotot dan itu cocok dengan saya yang lakukan di Brazil, juga transisi menyerahkan bertahannya juga cepat. Itu yang mau saya bawa dari Brazil ke Indonesia, ke Arema juga," ujarnya.
Ketika disinggung akan memilih nomor punggung berapa di tim Arema FC, William mengatakan ia ingin mendapatkan nomor punggung 10. Menurutnya nomor punggung 10 adalah harapan dan impian setiap anak di Brasil yang ingin jadi pesepakbola.
"Nomor sepuluh ini karena saya mengidolakan pemain seperti Pele, Ronaldinho, dan Neymar. Dan pemain dari Brasil itu identiknya nomor 10, dan itu yang ingin saya bawa ke tim Arema," tegasnya.
Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengatakan jika William ada rekomendasi dari Joel Cornelli. Ini juga merupakan jawaban dari kondisi tim yang selalu tidak mendapatkan playmaker murni sejak musim lalu. Sehingga diharapkan William jadi solusi lini serang Arema FC yang kurang kreatif.
"Semua harus terhubung dengan pelatih, jadi pelatih mengharapkan dia untuk membantu di Arema. Karena karakternya dia cocok dengan Arema, ngotot keras. Jadi kita kontrak dengan durasi satu musim dan ada klausul perpanjangan," bebernya.
William juga disebut sebagai pemain serba bisa, ia biasa ditempatkan sebagai gelandang serang, tapi juga bisa menempati posisi striker. Sehingga ia bisa fleksibel menggantikan Lokolingoy jika ia terkena akumulasi kartu atau cedera.