TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

I Putu Gede Jadi Pelatih Baru Singo Edan

I Putu Gede diminta menaikkan performa tim

Eks gelandang Arema dan Timnas Indonesia, I Putu Gede turut dalam laga eksebisi Legenda Arema dan Persebaya. Dok/NZR

Malang, IDN Times - Tak butuh waktu lama setelah mengumumkan pemecatan Javier Roca dari kursi kepelatihan Arema FC. Manajemen Arema FC langsung menemukan sosok pengganti pelatih asal Chile tersebut.

Dia adalah mantan kapten Arema FC era 2000an, I Putu Gede. Hal ini dibeberkan langsung oleh Manajer Tim Singo Edan, Wiebie Dwi Andriyas, bahwa mantan pelatih PSMS Medan akan menukangi Bagas Adi Nugroho dan kawan-kawan.

"Dari manajemen kemarin sebenarnya ada 4 kandidat yang diajukan. Diantara ada Gethuk (Joko Susilo) dan Putu. Tapi kami akhirnya mengerucut ke Putu," bebernya saat dihubungi pada Senin (06/02/2023).

Baca Juga: Javier Roca Out dari Arema FC!

1. Legenda Singo Edan

I Putu Gede saat masih berseragam Arema. (IDN Times/Istimewa)

Dipilihnya nama I Putu Gede ternyata tidak jauh-jauh dari pertimbangan sosoknya sebagai legenda Arema FC era 2000an. Ia memang dipercaya mengenal kultur sepakbola Malangan yang keras dan penuh semangat. Hal ini dikarenakan Putu pernah menjadi kapten Singo Edan pada masanya, ia bahkan membawa Arema FC menjadi kampiun Copa Indonesia 2005 saat dilatih Benny Dollo.

Dari Arema juga ia akhirnya dipanggil ke skuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia Piala Asia dan Piala AFF 2000. Setelah hengkang dari Arema, I Putu Gede hijrah ke beberapa klub seperti Deltras Sidoarjo, Persita Tangerang, Pesekabpas Pasuruan, dan Persipro Probolinggo.

Catatan kepelatihannya juga sudah banyak, ia mengawali karir kepelatihannya sebagai pelatih Persibo Bojonegoro pada 2016 sampai 2018. Lalu berlabuh ke Perseru Serui, Badak Lampung, Aceh United, PSG Gresik, Persekat Tegal, PSS Sleman, dan terakhir PSMS Medan.

"Perimbangan kami memiliki beliau karena sudah mengenal karakter Arema, kultur malangannya kuat. Dia juga punya catatan bagus saat melatih Persekat, PSS Sleman, dan PSMS Medan," ungkap Wiebie.

2. Tidak diberikan target muluk-muluk

Pesepak bola PSM Makassar M Dzaki (kiri) berusaha melewati pesepak bola Arema FC pada laga BRI Liga 1 di Stadion Gelora BJ Habibie, Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/8/2022). ANTARA FOTO/HO/PSM/ABHE/aww.

I Putu Gede menurut Wiebie tidak diberikan target muluk-muluk di Liga 1 Musim 2022/2023. Menurutnya yang terpenting Arema FC berhasil memutus rentetan kekalahan, total Singo Edan kini mencatatkan 5 kekalahan beruntun.

Selain itu, diharapkan pelatih baru ini bisa memberikan suasana baru di ruang ganti pemain. Sehingga pemain bisa lebih fokus meraih 3 poin dan memperbaiki peringkat di papak klasemen yang kini tercecer di peringkat 10.

"Tentu kita tidak sembarangan memilih pelatih. Harapannya agar memperbaiki kondisi tim, terutama haris tampil baik setelah kekalahan 5 kali beruntun," tegasnya.

Namun, bisa dipastikan tugas I Putu Gede teramat berat bukan hanya menaikkan performa tim. Tapi juga mental pemain yang remuk setelah Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Deretan Pemain Arema FC yang Hengkang di Paruh Musim Liga 1

Berita Terkini Lainnya