Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Manajemen Persebaya Surabaya merasa keberatan atas sanksi permainan kandang dan tandang tanpa penonton yang diberikan oleh Komdis PSSI. Untuk itu mereka akan berusaha mengajukan banding.
1. Manajemen Persebaya akan ajukan banding
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Persebaya, Ram Surahman. Ia mengatakan bahwa hukuman bermain tanpa penonton hingga akhir musim Liga 1 2029 merupakan sanksi yang terlalu berat bagi mereka.
"Kalau bisa banding, nanti kami akan ambil opsi banding atas keputusan itu," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Sabtu (2/11).
2. Fokus pada sanksi tanpa supporter
Petugas melakukan pembersihan di stadion Gelora Bung Tomo usai kerusuhan pada pertandingan Persebaya vs PSS Sleman, Selasa (29/10). IDN Times/Fitria Madia.
Ram menjelaskan, banding yang akan diajukan bisa jadi terkait keseluruhan sanksi yang diberikan baik larangan penonton maupun denda hingga Rp245 juta. Tapi ia menegaskan bahwa fokus utama yang akan dibanding adalah larangan penonton.
"Ini semuanya khususnya yang tanpa supporter, kalau nominal nanti dulu. Karena kami rasa penanganannya pertandingan home dan away tanpa suporter bukan solusi terbaik," tuturnya.
Baca Juga: PSM Keberatan Main di Batakan, Laga Melawan Persebaya Terancam Batal
3. Berkas putusan belum diterima
Suasana Gelora Bung Tomo Surabaya saat pertandingan Persebaya vs PSS Sleman, Selasa (29/10). IDN Times/Ardiansyah Fajar
Namun hingga saat ini ia belum dapat menyusun materi banding. Pasalnya berkas keputusan dari Komdis PSSI sejak 31 Oktober belum ia terima hingga saat ini. Ia menunggu berkas tersebut di tangannya untuk mengajukan langkah berikutnya.
"Sampai saat ini berkas dari Komdis belum kita terima secara tesmi, nanti begitu dapat resmi akan kita pelajari," tutupnya.
Baca Juga: Imbas Kerusuhan, Persebaya Didenda Rp245 Juta dan Larangan Supporter