Tim Surabaya Ditetapkan Juara Futsal Porprov Jatim Usai Laga Ricuh
- Kota Surabaya menjadi juara Futsal Porprov Jatim setelah laga final melawan Kota Malang dihentikan karena ricuh
- AFK Malang legowo dengan keputusan kalah dan menolak usulan juara bersama demi sportifitas
- Ketua Umum FFI mengecam insiden ricuh dalam laga final dan mengingatkan pentingnya menjaga sportivitas dalam kompetisi futsal
Malang, IDN Times - Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Timur memutuskan jika laga final cabor Futsal Porprov IX Jawa Timur 2025 antara Kota Malang melawan Kota Surabaya tidak dilanjutkan. Kota Surabaya diputuskan menjadi juara karena sebelum laga berakhir, mereka unggul dengan skor 0-2.
1. AFK Malang legowo dinyatakan kalah meskipun laga masih menyisakan 11 menit
Ketua AFK Malang, Rizal Ghaniem membenarkan jika Tim Futsal Kota Malang telah dinyatakan kalah dan Tim Futsal Kota Surabaya dinyatakan sebagai juara dalam Porprov IX Jawa Timur 2025. Keputusan ini tertuang pada surat keputusan (SK) nomor 047/B/AFP-Jatim/VI/2025 diputuskan pertandingan final putra antara Kota Malang melawan Kota Surabaya yang dimenangkan oleh Kota Surabaya.
Artinya AFK Jawa Timur memutuskan bahwa juara 1 jatuh kepada Kota Surabaya, sementara juara 2 disabet Kota Malang, dan Juara 3 didapat Kabupaten Pamekasan. Rizal mengaku legowo dengan keputusan ini.
"Kami telah mengakui kekalahan atas Kota Surabaya. Selamat untuk Tim Kota Surabaya yang menjadi juara tahun ini," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (30/6/2025).
2. Tim Kota Malang menolak usulan juara bersama
Rizal juga menegaskan bahwa mereka tidak akan protes dengan keputusan ini meskipun sebenarnya laga belum 100 persen selesai. Tapi demi menjunjung sportifitas, mereka menolak usulan juara bersama.
Ia berpendapat, jika nilai sportifitas tertinggi adalah menerima kekalahan dengan lapang dada. Ia menekankan pada pemain-pemainnya juga agar menghormati lawan-lawannya.
"AFK Kota Malang mengucapkan rasa hormat dan respect kepada tim lawan. Kami bangga kepada pemain pelatih dan official yang telah berjuang hingga sampai final," tegasnya.
3. Laga final ini juga jadi perhatian Ketua Umum FFI
Laga yang berakhir ricuh ini ternyata juga menjadi perhatian Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar. Ia menilai kalau chant bernada ancaman dan serangan ke dalam lapangan telah melukai sportifitas karena membahayakan keselamatan pemain, ofisial, maupun penonton sendiri.
"Porprov merupakan ajang resmi yang berada di bawah kewenangan KONI dan pemerintah daerah. Federasi Futsal Indonesia (FFI) tidak terlibat dalam struktur pengambilan keputusan teknis maupun penegakan disiplin dalam ajang tersebut. Namun demikian, FFI selalu siap memberikan dukungan teknis dan edukasi melalui Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) serta Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota (AFK)," tandasnya.
Ia menambahkan, bahwa futsal harus menjadi ruang yang aman, adil, dan membanggakan bagi semua pihak. Ia mengajak masyarakat menjaga atmosfer kompetisi dengan menjunjung tinggi sportivitas. Menurutnya ini bukan semata soal siapa yang menang, melainkan juga tentang bagaimana menjaga martabat olahraga ini.
