Malang, IDN Times - Arema FC harus takluk dari tuan rumah Bali United dengan skor 3-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali pada Senin (4/12/2023) sore. Hasil ini membuat Singo Edan kian tertinggal dalam misi lepas dari zona degradasi.
Ada satu lagi yang menjadi pertanyaan dalam laga tersebut, alasan Pelatih Arema FC tidak segera memainkan striker barunya, Gilbert Alvarez. Pemain asal Bolivia ini dimainkan pada menit 46 untuk menggantikan Samuel Balinsa.
Pelatih Arema FC, Fernando Valente mempercayakan lini depan pada Dedik Setiawan dan Muhammad Rafli sebagai starting line up. Sementara Gilbert Alvarez diparkir dan baru masuk pada babak kedua. Ia mengatakan jika Alvarez masih membutuhkan adaptasi dengan tim.
"Kenapa Alvarez baru masuk pada menit 45, karena dia cuma latihan 2-3 hari, sekali lagi dia sudah latihan dan punya waktu lebih mungkin di pertandingan berikutnya bisa jadi pilihan utama. Jadi jika kita butuh dia, tapi kita harus menjaga supaya tidak sampai kita kehilangan dia karena cidera," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (5/12/2023).
Fernando mengatakan ingin menunggu Alvarez benar-benar fit untuk dimasukkan sebagai starting line up. Oleh karena itu, ia membutuhkan adaptasi dengan tim baru, lingkungan baru, dan makanan di negara baru.
Meskipun tidak memberikan jaminan pasti, tapi Fernando mengatakan kemungkinan Alvarez akan bermain penuh saat Arema FC menjamu Persis Solo pada Sabtu (9/12/2023). Saat pertandingan tersebut ia yakin Alvarez ataupun Julian Guevara sudah bisa menyatu dengan pemain lainnya.
"Jadi pemain ini kita mau coba sedikit demi sedikit untuk bisa lebih konsisten. Kita sudah kedatangan pemain baru jadi harus mencoba untuk bisa lebih konsisten," ujarnya.
Fernando yakin kedatangan Alvarez dan Julian Guevara akan memberikan pengalaman di dalam tim. Keduanya adalah pemain senior yang akan membimbing tim ini menjadi lebih baik.
Selama 45 menit bermain di babak kedua saat menghadapi Persik Kediri, Fernando memberi analisa permainan anak-anak asuhannya. Ia merasa anak asuhnya bisa menguasai bola tapi hagal mengkonversikan gol saat berada di kotak penalti lawan.
"Tidak mudah bagi tim untuk bisa sampai ke kotak penalti lawan. Bukan saja untuk Alvarez tapi buat semuanya harus bisa berkembang lebih baik lagi," tandasnya.
Tapi ia mengatakan bahwa melihat sebuah pertandingan pada saat kalah bukan berarti semuanya menjadi salah. Begitu juga pada saat menang belum tentu semuanya jadi benar. Memerlukan analisa yang lebih mendalam pada pertandingan tersebut.