Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral! Mahasiswa Diduga Mesum di Gedung UINSA Surabaya

Mahasiswa UINSA diduga mesum di dalam gedung kampus. (Dok. Istimewa)

Surabaya, IDN Times - Dua mahasiswa diduga melakukan adegan mesum di gedung Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Wakil Rektor III UINSA Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof Abdul Muhid buka suara atas kasus tersebut. 

Dalam rekaman video berdurasi 45 detik, si perekam video memperlihatkan perempuan dan laki-laki tengah melakukan adegan tak senonoh di dalam sebuah gedung. Suasana dalam gedung yang terang membuat adegan tersebut terlihat jelas. Sontak, peristiwa ini viral di media sosial.

1. Pihak kampus lakukan investigasi

ilustrasi menandatangani berkas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Prof Muhid mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi terkait video viral tersebut. Keduanya kini dalam proses pemanggilan. 

"Ini sedang diinvestigasi, kalau dilihat gedungnya di UINSA (gedung baru di Kampung Gunung Anyar), lagi diproses, dan dipanggil pelakunya," ujarnya, Jumat (17/5/2024). 

Abdul juga membenarkan, keduanya merupakan mahasiswa UINSA Surabaya. Namun ia belum mengetahui, mahasiswa tersebut dari jurusan apa dan fakultas apa.

"Masih didalami. Masih proses. Karena belum ketemu secara langsung," tuturnya.

2. Kedua orangtua juga dipanggil

ilustrasi INFJ sedang menerima panggilan telepon (pexels.com/Cottonbro Studio)

Ia menyebut, kedua mahasiswa itu masih dalam keadaan syok setelah video mereka viral. Sehingga pihak kampus bakal memanggil kedua orangtua mereka. 

"Mahasiswanya mungkin dalam keadaan syok, karena sudah beredar ke teman-temannya. Dari orangtuanya dipanggil. Sedang rapat, kami didalami. Motifnya, apa yang dilakukan. Karena itu dari jauh videonya," jelas Abdul. 

3. Akan diberi sanksi bila terbukti bersalah

Unsplash/Tingey Injury Law Firm

Nantinya, bila kedua mahasiswa tersebut bersalah, maka UINSA akan memberi sanksi sesuai kode etik yang ada. Namun, sebelum memberi sanksi, pihaknya akan menuntaskan investigasi terlebih dahulu. 

"(Sanksi yang diberikan) kita belum tahu, tunggu kode etik mahasiswa saja. Mulai dari teguran sampai tinggi (drop out). Namanya juga hukuman. Kita belum bisa memastikan sebelum hasil investigasi selesai dan diserahkan ke komite etik," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Zumrotul Abidin
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us