Puluhan Sekolah di Magetan Rusak, Anggaran Perbaikan Minim

Magetan, IDN Times – Puluhan sekolah di Kabupaten Magetan mengalami kerusakan. Namun, keterbatasan anggaran membuat proses perbaikannya berjalan lambat. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Magetan, sebanyak 59 Sekolah Dasar (SD) dan 20 Sekolah Menengah Pertama (SMP) membutuhkan perbaikan segera.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Disdikpora Magetan, Aulia Ahmad Affaisal, menyebut, dari total 404 SD dan 56 SMP di Magetan, hanya 13 SD dan 5 SMP yang bakal mendapat alokasi anggaran perbaikan pada 2025. Itu hanya dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2025 sebesar Rp5,9 miliar.
Sayangnya, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang biasa digunakan untuk rehabilitasi sekolah tidak tersedia sama sekali pada tahun depan. “Untuk DAK tidak ada, padahal sudah kami usulkan sejak 2024. Bahkan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) sudah melakukan survei, tapi hingga kini belum ada tindak lanjut,” ujar Fais, saat dikonfirmasi Sabtu (15/2/2025). Ia menduga bahwa tidak adanya alokasi DAK merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat. “Bisa jadi karena kebijakan efisiensi anggaran,” tambahnya.

Dampak nyata dari keterbatasan anggaran ini terlihat dari insiden robohnya ruang kelas di SDN 1 Ngelang pada Rabu (12/2/2025). Akibat kejadian tersebut, 18 siswa terpaksa belajar di musala dan ruang kelas lain yang lebih aman.
Kepala Disdikpora Magetan, Suwata, mengakui bahwa pihaknya kesulitan memenuhi semua kebutuhan perbaikan sekolah akibat minimnya anggaran. Namun, ia memastikan bahwa SDN 1 Ngelang akan diupayakan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025. “Anggaran kami terbatas, jadi perbaikan diprioritaskan untuk sekolah yang mengalami kerusakan paling parah. Untuk SDN 1 Ngelang, kami usulkan di APBD-P 2025,” jelasnya.