Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gempa Sumenep Dipicu Aktivitas Sesar Aktif, Berjenis Patahan Naik

Ilustrasi Gempa Bumi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Gempa Bumi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Gempa bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang Sumenep pada Selasa malam.
  • Gempa dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut dengan jenis patahan naik.
  • Kerusakan parah disebabkan oleh kedalaman hiposenter yang dangkal, tanah lunak, dan bangunan tidak tahan gempa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sumenep, IDN Times - Gempa bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang kawasan Sumenep, pada Selasa (30/9/2025) malam, tercatat sebagai gempa tektonik dengan sumber sangat dangkal.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut episenter gempa berada di laut, 58 km arah tenggara Sumenep, dengan kedalaman hanya 12 km. Kedalaman hiposenter yang dangkal inilah yang membuat guncangan terasa kuat hingga merusak rumah-rumah warga khususnya di Pulau Sapudi.

"Gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut, tepatnya diduga berasosiasi dengan perpanjangan sesar offshore Zona Kendeng atau Madura Strait Back Arc Thrust,” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada IDN Times, Rabu (1/10/2025).

Mekanisme sumber gempa menunjukkan jenis patahan naik (thrust fault), yaitu pergerakan lempeng di mana blok batuan terdorong ke atas. Mekanisme ini umum terjadi di wilayah Jawa Timur bagian utara yang dilalui banyak sesar aktif.

BMKG juga menjelaskan, faktor tanah lunak dan bangunan yang tidak berstandar tahan gempa turut memperbesar kerusakan di Pulau Sapudi. Setidaknya 22 rumah dilaporkan rusak dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat.

"Hiposenter yang dangkal, struktur tanah yang lunak, serta bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi tahan gempa, membuat dampak gempa terasa lebih parah,” terang Daryono.

Gempa ini menambah panjang daftar gempa merusak di Sumenep, setelah sebelumnya pernah diguncang gempa M6,4 pada 2018 yang menewaskan tiga orang, melukai 34 orang, dan merusak lebih dari 200 rumah.

BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap gempa susulan dan mengantisipasi potensi kerusakan lebih lanjut pada bangunan yang sudah retak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Enam Anak di Trenggalek Terlibat Komplotan Pencurian Kotak Amal

01 Okt 2025, 17:15 WIBNews