Prostitusi Online, Polda Jatim Sebut Manajer VA Tertipu Rp20 Juta

Surabaya, IDN Times - Kabid Humas Polda Jatim, Komber Pol Frans Barung Mangera mengatakan jika Manajer VA, Lidya, ditipu oleh seseorang. Penipu itu, kata Barung, meminta sejumlah uang kepada Lidya.
"Ada yang meminta Bu Lidya mentransfer uang," kata Kombes Pol Barung Mangera, Selasa (8/1).
1. Penipu mengaku Kasubdit V Siber Polda Jatim

Barung mengatakan jika Lidya ditipu oleh seseorang yang mengatasnamakan Kasubdit V Siber Polda Jatim, AKBP Harissandi. Penipu itu meminta uang kepada Manajer VA.
"Ada yang mengatasnamakan AKBP Harissandi meminta agar Bu Lidya mentransfer uang Rp20 juta," ujarnya, Selasa (8/2).
2. Disuruh mentransfer uang untuk hentikan kasus

Penipu itu, menurut Barung juga menyampaikan kepada Lidya jika mau mentransfer uang Rp20 juta, kasus soal prostitusi daring yang melibatkan VA akan dihentikan. Mengetahui tawaran seperti itu, Lidya kemudian menuruti permintaan penipu.
"Membujuk untuk menghentikan kasus yang bersangkutan (VA)," terangnya.
3. Sudah ada laporan kasus penipuan

Adanya penipuan itu, Barung lalu mengimbau agar tidak mudah percaya dengan hal semacam itu. Perihal kasus penipuan itu sendiri, Barung mengatakan jika saat ini kasus itu telah diproses polisi.
"Tadi sudah ada yang lapor. Untuk itu, kami harap jangan pernah percaya jika ada yang menelepon mengatasnamakan Polda Jawa Timur," tambahnya.
4. Polisi hanya ingin mengungkap kasus prostitusi online

Soal pengacara VA yang membantah kliennya terlibat prostitusi daring, Barung pun menanggapinya. Menurutnya, Dalam penanganan kasus itu, polisi tidak sedang sengaja membuka aib seseorang, tetapi murni ingin mengungkap kasusnya.
"Yang jelas bukan sengaja membuka aib seseorang. Kebetulan saja prostitusi itu adalah artis," katanya.
5. Pemanggilan artis lain bertahap

Barung menyatakan jika polisi akan memanggil 45 artis dan 100 model yang diduga prostitusi daring. Hanya saja, polisi akan melakukan pemanggilan secara perlahan-lahan.
"Kami tidak hanya mengeluarkan data 45 atau 100, tetapi didukung otentikasi . Sekarang step by step akan ada pemanggilan," katanya.
Sementara itu, polisi sampai saat ini masih mengejar muncikari yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Untuk pengusaha tambang berinisial R yang diduga sebagai pemesan layanan prostitusi daring, Barung menegaskan bahwa orang tersebut memang ada.
"Yang jelas ada orang," pungkas Barung.