Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polres Malang Cabut Izin Karnaval Check Sound Horeg

Ilustrasi parade soundsystem di Kabupaten Malang. (IDN Times/istimewa)

Malang, IDN Times - Karnaval dengan mendatangkan check sound horeg (getar) menjadi polemik di masyarakat Kabupaten Malang. Pasalnya parade dengan suara soundsystem bervolume super kencang itu telah meresahkan masyarakat. Kegiatan ini dianggap merusak berbagai fasilitas publik dan bangunan pribadi, bahkan terbaru dilaporkan ada seorang kakek asal Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang yang meninggal setelah melihat karnaval check sound horeg di depan rumahnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sendiri telah mengeluarkan surat edaran terkait check sound horeg dan telah tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum. Namun, tampaknya Polres Malang juga harus turun tangan menertibkan kegiatan ini.

1. Polres Malang cabut izin karnaval dengan check sound horeg sampai batas waktu tak ditentukan

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengambil langkah progresif terkait keresahan masyarakat terhadap check sound horeg di Kabupaten Malang. Ia memutuskan untuk mencabut izin kegiatan ini sampai batas waktu yabg tidak ditentukan. Sehingga masyarakat yang ingin mengadakan acara karnaval tidak diijinkan menggunakan soundsystem dengan suara ekstrim ini.

"Kami mengambil langkah agar sementara tidak memberikan atau tidak menerbitkan perizinan tentang check sound. Karena banyak sekali masukan dari masyarakat yang mengeluh, banyak yang masyarakat merasa terganggu," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (8/9/2023).

Ia melihat kegiatan ini memiliki dampak terhadap lingkungan dan suaranya sangat menganggu. Oleh karena itu, ia berharap agar kegiatan check sound horeg atau battle sound tidak dilanjutkan lagi.

Ia juga merasa kegiatan ini lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Menurutnya lebih baik uang untuk mengadakan acara check sound digunakan untuk membangun masjid, menyantuni anak yatim, atau acara doa bersama. 

"Saling membantu sesama daripada bikin-bikin acara seperti ini. Karena hanya dinikmati segelintir orang tapi, lebih banyak orang merasa terganggu," ujarnya.

2. Karnaval yang terlanjur mendapatkan izin akan diawasi ketat oleh Polres Malang

Ilustrasi parade soundsystem di Kabupaten Malang. (IDN Times/istimewa)

Kholis mengakui kalau Polres Malang telah memberi izin kegiatan karnaval di Kabupaten Malang. Ia mengatakan jika mereka masih diperbolehkan melanjutkan acara karnaval, tapi tetap tidak diperbolehkan menggunakan soundsystem secara berlebihan.

Ia mengatakan jajarannya akan mengawasi secara ketat kegiatan karnaval ini agar tidak melanggar keputusan dari Pemkab Malang dan Polres Malang. Mereka tidak segan-segan membubarkan acara jika tetap nekat menyalakan check sound horeg saat karnaval.

"Bagi yang sudah diberlakukan izin akan kami lakukan pengawasan ketat melekat. Apabila ada peristiwa yang mengganggu keamanan, nanti panitia kami minta pertanggungjawaban," tegasnya.

3. Kasus viral check sound horeg di Bululawang kini diambil alih oleh Polres Malang

Parade Soundsystem di Malang robohkan pagar jembatan. (IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, viral sejumlah orang merusak pagar jembatan di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Dalam video tersebut, sejumlah orang merobohkan pagar jembatan karena ada truk check sound horeg tidak muat. Polsek Bululawang dan Satreskrim Polres Malang langsung bergerak cepat untuk menelusuri video tersebut.

Kholis mengatakan jika kasus ini telah ditangani oleh Polres Malang dan telah memeriksa lebih dari 5 orang dalam kejadian ini. Mereka diantaranya kepala desa, panitia karnaval, hingga warga yang ada di lokasi saat kejadian.

"Sebetulnya tim dari polsek sudah bergerak, namun karena ini saya tarik ke polres seluruhnya sehingga pemeriksaan harus mulai dari awal lagi. Secepat-cepatnya kita akan panggil untuk melakukan pemeriksaan kembali," tandasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us