Peternak di Surabaya Beri Pijatan Hewan Kurban

Surabaya, IDN Times - Ada yang unik di peternakan milik Suyatno (55), warga Pakal Surabaya. Puluhan sapi yang dijual untuk kurban, ia istimewakan dengan memberikan pijatan dan alunan musik.
Yatno mengatakan, ia mengikuti metode peternakan di Jepang yang memberikan lantunan musik tradisional dan pijatan kepada hewan ternak. Hal ini agar sapi merasa rileks.
"Ketika tidur seperti ini, ya, kami berikan musik-musik tradisional untuk menyentuh kenyamanan dia tidur, supaya pertumbuhannya itu cepat," ujar Yatno, Jumat (30/5/2025).
Menurut Yatno, sentuhan relaksasi seperti pijat dan musik merupakan bentuk peternak peduli terhadap kenyamanan hewan. Dengan begitu, layaknya manusia, hewan akan memberikan timbal balik apa yang diinginkan peternak, seperti cepat berukuran besar dan sehat.
"Interaksi terus, sehingga mereka (hewan ternak) punya keluhan, sama-sama menyatu. Kalau kamu (hewan ternak) tidak sehat, kalau makan tidak lahap, pasti tidak besar-besar," kata dia.
Selain sentuhan musik dan pijatan, Yatno juga tak lupa memberikan makanan sehat kaya nutrisi pada hewan ternaknya. Ia bahkan juga memberi jamu tradisonal.
"Kami memberikan jamu-jamu tradisional warisan leluhur, ada rempah-rempah. Seperti itu sudah saya siapkan kurang lebih itu kilogram, jahe dan sebagainya," ungkap Yatno.
Tak cuma itu, kesehatan dan kebersihan kandang menjadi hal yang paling penting baginya. Ini agar hewan ternaknya tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
"Kemudian, tepat waktunya kontrol dokter kesehatan dari Dinas Peternakan Kota Surabaya," kata Yatno.
Meski berbagai hal telah ia lakukan untuk menjaga peternakannya, Yatno tak bisa memungkiri penyakit bisa saja menyerang ternaknya. Ketika penyakit menyerang, peternak harus sigap mengobati.
"Ya, kalau penyakit itu kita tidak mustahil ya, makanya tadi, perawatan itu harus betul-betul ya, tepat waktu pemberian obat, tepat waktu ketika dokter itu harus harus mengontrol," kata dia.
Di peternakannya, Rojokoyo Farm, dari 25 sapi, 50 persen telah terjual. Harganya beragam, mulai Rp27 juta hingga Rp50 juta lebih. "Kalau berat ada yang 500 sampai 800 kilogram," pungkas dia.