Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penghitungan Suara Sedang Berlangsung, Puluhan Emak-emak Geruduk KPU

Surabaya, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya mendadak digeruduk oleh puluhan ibu-ibu, Kamis (9/5). Mereka mengatasnamakan dirinya, Barisan Perempuan Jawa Timur Simpatik (BPJS) yang memeri atensi beberapa isu tentang Pemilu 2019.

1. Desak usut KPPS yang meninggal dunia

 

Salah satu isu yang digaungkan oleh massa BPJS ini ialah meninggalnya 544 petugas KPPS. Selain itu juga mendesak pembentukan panitia khusus (pansus) dan Tim Pencari Fakta (TPF) Pemilu 2019, serta menginginkan situng KPU dihentikan.

“Kami bukan dari kelompok pasangan 01 atau 02. Kami independen,” tegas salah satu orator.

2. Sebut banyak kecurangan di Pemilu 2019

 

Para massa demonstran ini mengenakan baju putih dengan pita kuning dan bendera kuning. Pita dan bendera kuning itu, dimaksudkan sebagai bentuk keprihatinan.

“Kami juga turut berbela sungkawa atas banyaknya kecurangan pemilu dan banyak meninggalnya petugas KPPS,” ucap oordinator aksi, Farida.

3. Minta KPU tidak berpihak

 

Farida juga menegaskan, KPU tidak boleh berpihak dan menjadi jembatan bagi salah satu pasangan calon (paslon). KPU diminta harus jujur. "Jangan berpihak. Rakyat Indonesia jangan dicederai. Ingat, suara rakyat adalah suara Tuhan. Usut tuntas semaunya,” tegasnya.

4. Desak salah satu paslon didiskualifikasi

 

Karena itu, BPJS juga mendesak agar salah satu paslon didiskualifikasi. Ia tidak menyebut nama paslon tersebut. Namun ia memberikan indikasi paslon itu telah menyalahgunakan wewenang. “Telah berani terang-terangan curang. Dia melanggar UU Pemilu, jadi layak didiskualifikasi,” tambahnya.

Massa juga bertahan cukup lama di depan KPU. Mereka menginginkan ada komisioner KPU yang menemui. Tetapi tidak ada satupun KPU. Semua ruangan komisioner terkunci.

Massa sempat tidak percaya. Beberapa perwakilan meminta masuk kantor KPU. Setelah melalui negosiasi dengan polisi, beberapa perwakilan diantarkan untuk mengecek ruangan komisioner. Kira-kira 10 menit kemudian, perwakilan ini keluar lagi dan tidak mendapati ada komisioner KPU satupun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us