Pengelola SPPG di Tulungagung Meminta Maaf Kejadian Keracunan

- Pihak SPPG Desa Tanggung meminta maaf atas kejadian keracunan di SMPN 1 Boyolangu.
- Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dikirimkan pertama kali dengan jumlah 1.120 porsi.
- Tim ahli gizi telah mencicipi menu sebelum didistribusikan ke sekolah, namun kejadian keracunan tetap terjadi.
Tulungagung, IDN Times - Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Gusti Maringi Mukti, di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung meminta maaf atas kejadian keracunan yang terjadi di SMPN 1 Boyolangu. Buntut peristiwa tersebut kini operasional SPPG ini dihentikan sementara waktu. Sebelumnya sebanyak 68 siswa di sekolah tersebut mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dikirim oleh SPPG ini.
1. Mereka mengeklaim sudah menyajikan menu sesuai standar

Kepala SPPG Desa Tanggung Fatkurrohman menyampaikan permohonan maafnya kepada semua pihak. Dalam hal penyediaan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut pihaknya sebenarnya sudah melaksanakannya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun demikian, pihaknya juga mengaku kejadian tersebut merupakan di luar unsur kesengajaan.
"Dengan kejadian tersebut tentunya kami sangat prihatin sekali. Untuk itu kami kedepannya akan lebih berhati-hati dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas menu MBG agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya, Rabu (15/10/2025).
2. Baru pertama mengirim MBG ke SMPN 1 Boyalangu

Lebih lanjut, Fatkur mengatakan SPPG Desa Tanggung saat ini telah mampu menyediakan menu MBG sebanyak 3292 Porsi. Pihaknya mengaku dari jumlah tersebut porsi MBG yang dikirimkan ke SMPN 1 Boyolangu ada sebanyak 1.120 porsi dan itupun merupakan pengiriman yang pertama kalinya.
"Untuk menu MBG yang kita kirim ke SMPN 1 Boyolangu kemarin merupakan pengiriman yang pertama kalinya yaitu sebanyak 1.120 porsi dan kita sangat kaget atas kejadian tersebut," ungkapnya.
3. Sebelum didistribusikan menu sudah dicicipi oleh tim gizi

Hal senada juga diungkapkan pihak Yayasan Gusti Maringi Mukti, Siti Hanifah. Selaku mitra SPPG Desa Tanggung juga menyampaikan permohonan maaf dan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Sebelum menu MBG di distribusikan ke sekolah terlebih dahulu Tim ahli gizi melakukan uji coba menu tersebut.
"Seperti menu yang kemarin nasi kuning ayam kecap itu dari Tim ahli gizi SPPG juga mencicipinya terlebih dahulu sebelum di distribusikan ke sekolah. Bahkan usai kejadian sisa menu serupapun dari Kabag Wil SPPG yang kesini di hari yang sama jam 19.00 WIB juga ikut memakannya dan kondisi nasinya masih dalam kondisi tidak basi, ayamnyapun juga tidak basi atau masih layak dikonsumsi. Setelah jeda dua jam berikutnya juga tidak merasakan gejala maupun reaksi apa-apa," pungkasnya.