Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pedangdut Legendaris Ida Laila Meninggal Dunia di Madiun

IDN Times/Ardiansyah Fajar
IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Pedangdut senior Jawa Timur, Ida Laila tutup usia. Penyanyi 75 tahun yang ngetop di tahun 1960-1970an itu mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr. Soedono, Madiun, pukul 02.00 WIB, Kamis (12/9). Suasana kelabu pun menyelimuti rumah pelantun "Sepiring Berdua" di Jalan Kanser Nomor 2, Ploso, Tambaksari, Surabaya. 

 

1. Ida Laila derita komplikasi enam tahun terakhir

IDN Times/Ardiansyah Fajar
IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Putra sulung Ida Laila, Agung Moerijanto (55) membeberkan ibunya mengalami sakit komplikasi. Sakit tersebut sudah dideritanya selama enam tahun terakhir.

"Penyakitnya ada diabetes, kolesterol, asam urat, akhir-akhir diketahui ada darah tinggi juga. Sempat stroke. Kalau sakitnya sudah enam tahun sakitnya," ujar Agung.

2. Ida Laila masih bisa aktivitas meskipun komplikasi

Instagram.com/Elvy_sukaesih
Instagram.com/Elvy_sukaesih

 

Meski Ida Laila mengalami penyakit komplikasi, Agung mengatakan kalau ibunya masih bisa jalan. Meskipun tidak bisa normal seperti yang dulu. Ia juga menyebut sang ibu masih bisa diajak berkomunikasi lancar.

"Kalau lumpuh total enggak. Beliau bisa jalan tapi pelan," kata Agung.

3. Dimakamkan di TPU Rangkah, sudah dirawat 1 tahun di Madiun

IDN Times/Ardiansyah Fajar
IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Agung menyampaikan, rencananya sang ibu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Rangkah, Surabaya. Terkait dirawatnya Ida Laila di Madiun, hal itu karena permintaan adiknya yang juga anak ketiga Ida Laila. Dia dirawat satu tahun terakhir di Madiun.

"Sebelas bulan dterakhir ini beliau dirawat sama adek saya yang nomor tiga di Madiun. Sampai menghembuskan nafas terakhir di Madiun," kata Agung.

4. Dimakamkan di samping anaknya keempat

Ilustrasi pemakaman/Pexels
Ilustrasi pemakaman/Pexels

 

Agung menambahkan, ibu dari lima anak tersebut bisa saja dimakamkan di Madiun. Namun, satu tahun sebelum meninggal, yang bersangkutan sempat memberi wasiat, agar dimakamkan di TPU Rangkah Surabaya, tepatnya di samping makam anak yang nomor empat.

"Karena beliau minta dimakamkan disandingkan sama anak yang nomor empat. Itu amanah jadi mau gak mau saya harus melaksanakan. Permintaannya sudah sekitar satu tahun lalu," tandas Agung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar Syahlillah
EditorArdiansyah Fajar Syahlillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Ada Program Penyerapan 62 Ribu Ton Gula Jatim, Baru Terserap 21 Ribu

15 Sep 2025, 20:26 WIBNews